Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh TKI di Kebun Sawit Malaysia Diduga WNI

Kompas.com - 11/12/2019, 13:24 WIB
Achmad Faizal,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com -Polis Diraja Malaysia dikabarkan sudah menangkap pembunuh Ilyas Setiawan (27), TKI asal Trenggalek, Jawa Timur, yang ditemukan tewas dalam kebun kelapa sawit di Serawak, Malaysia. Pembunuh Ilyas mengaku juga berkewarganegaraan Indonesia.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, berdasarkan informasi dari Polis Diraja Malaysia, pembunuh TKI di kebun sawit itu bernama Halidi (42).

Laki-laki itu merupakan warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Semua identitas masih menurut keterangan pelaku, karena yang bersangkutan belum bisa menunjukkan paspor," kata Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (11/12/2019).

 

Baca juga: Fakta Tewasnya TKI di Malaysia, Ditemukan Sayatan di Leher hingga Ingin Lebaran di Kampung Halaman

 

Tentang motif sebenarnya, kata Barung, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching belum bisa mendalami langsung dari Halidi. Polisi Malaysia masih memeriksa pembunuh TKI itu.

Jenazah Ilyas yang merupakan Warga Dusun Karajan, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek itu ditemukan pada Kamis (5/12/2019).

Saat ditemukan, korban terbaring di atas tanah dengan kepala berlumuran darah dan sudah meninggal dunia.

Hasil otopsi menyebut, korban mengalami luka retak pada tengkorak belakang kepala sepanjang 9 sentimeter.

Usai mendapatkan kabar tersebut, pihak Disperinaker Trenggalek langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk proses pemulangan jenazah hingga ke rumah duka.

 

Baca juga: Keluarga TKI yang Tewas di Malaysia Syok, Sebut Korban Tak Punya Musuh

 

Selain mengunjungi langsung ke rumah duka, Disperinaker Trenggalek juga telah berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Surabaya, untuk bantuan pemulangan jenazah dari Malaysia hingga ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com