Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2019, 07:25 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, empat proyek reaktivasi jalur kereta di Jawa Barat terus berjalan.

Keempat jalur yang sudah ada sejak zaman Belanda tersebut yakni, Cibatu-Garut, Banjar-Pangandaran, Rancaekek-Tanjungsari, dan Bandung-Ciwidey.

“Reaktivasi paling awal tuntas Cibatu-Garut, sudah nyambung, selesai akhir tahun ini,” ujar Edi di Bandung, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Aktivasi KA Cibatu-Garut Jadi Ajang Nostalgia dan Pengalaman Baru

Edi mengungkapkan, jalur tersebut rencananya akan sertifikasi dan diuji coba awal Januari 2020.

“Nanti orang Garut bisa ke Bandung dan Jakarta naik kereta api,” ungkapnya.

Kemudian untuk jalur Banjar-Pangandaran, mapping yang dilakukan sudah 50 persen. Lahan tersebut sebenarnya milik PT KAI. Namun lahan tersebut sudah banyak dibangun.

Sedangkan mapping jalur Rancaekek-Tanjungsari sudah selesai. Hasilnya, sudah diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Jika reaktivasi jalur ini selesai, nantinya kampus-kampus di Jatinangor akan tersambung dengan kereta api.

Baca juga: Reaktivasi Rel KA Cibatu-Garut, Warga Bantaran Rel Tunggu Kebijakan Ridwan Kamil

Adapun reaktivasi jalur Bandung-Ciwidey, mapping yang dilakukan baru 50 persen.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan, empat jalur kereta api yang dibangun zaman penjajahan Belanda akan direaktivasi.

Empat jalur kereta api yang akan direaktivasi itu, yaitu jalur Cibatu-Garut-Cikajang sejauh 47, 5 kilometer; Rancaekek ( Bandung)-Tanjungsari ( Sumedang) sejauh sejauh 11, 5 kilometer.

Kemudian Banjar-Pangandaran-Cijulang sejauh 82 kilometer dan Bandung-Ciwidey sejauh 37, 8 kilometer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com