Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Terkejut Temukan Siswa Kelas V SD Dekat Rumahnya Tak Bisa Baca

Kompas.com - 10/12/2019, 17:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, menyentil soal pendidikan di wilayahnya.

Viktor mengaku, belum lama ini dirinya menemukan seorang siswa kelas V di Kota Kupang, tidak bisa membaca.

Hal itu disampaikan Viktor, saat membuka kegiatan lokakarya konsultasi publik grand desain pendidikan dan kebudayaan NTT tahun 2020-2030, yang digelar di Kantor Gubernur NTT, Selasa (10/12/2019).

Yang mengejutkan, kata Viktor, siswa tersebut tinggal bertetangga dengan dirinya di seputaran Wali Kota Kupang.

"Tinggalnya di samping rumah pribadi gubernur NTT. Jaraknya sekitar 100 meter. Ada seorang anak SD kelas V yang belum tahu membaca,"ungkap Viktor.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Ancam Potong Tangan Pelaku Perambah Hutan

"Ini di Kota Kupang dan tinggal di samping rumah gubernur. Mati sudah kalau orang datang dan tahu, kalau anak ini tinggal dekat rumah gubernur. Ini gubernur macam apa,"sambung Viktor.

Viktor pun sempat memanggil siswa tersebut dan menanyakan langsung. Siswa itu pun secara jujur mengakui kalau tidak bisa membaca tulisan.

Viktor memastikan, penyebab siswa tersebut tidak bisa membaca, karena tertekan saat berada di sekolah.

"Ini pasti dia sangat tertekan saat masuk kelas. Begitu dari rumah menuju sekolah, dia tentu merasa tertekan sehingga kita jangan dulu bahas yang lain, tapi dahulukan pendidikan,"ujar Viktor.

Kondisi ini, lanjut Viktor, tentu menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, agar pada saat anak-anak ke sekolah tidak boleh dalam kondisi stres.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat: Wisatawan Miskin Tak Boleh Datang ke NTT

Menurut Viktor, anak-anak usia 6 atau 7 tahun, ketika ke sekolah harusnya bergembira ria, bukan malah stres. Artinya kata Viktor, anak-anak semestinya menikmati situasi sekolah dengan senang.

Viktor pun menawarkan, ke depannya, metode pembelajaran di sekolah harus diganti. Pelajaran harus fokus di penghitungan dan bahasa.

"Ke depannya desain pendidikan di NTT, khususnya SD, cukup dua pelajaran saja yang didapat para siswa, sehingga jangan membebani para siswa,"ujarnya.

Kalau siswa bisa berhitung dan berbahasa dengan baik, kata Viktor, pasti masa depannya akan baik.

"Saya rasa sekarang menjadi momentum yang pas untuk kita merubah metode pembelajaran khususnya di NTT, agar bisa berkembang dan sejajar dengan wilayah lainnya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com