Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahanan Polresta Malang Kabur Gunakan Gergaji yang Dikirim Melalui Kotak Roti

Kompas.com - 10/12/2019, 16:27 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Empat tahanan narkoba di Polresta Malang Kota kabur menggunakan gergaji besi.

Otak dari aksi pelarian itu adalah Sokip Yulianto.

Sokip pula yang memiliki gergaji untuk menjebol terali besi di ruang tahanan itu. Gergaji itu dikirim ke dalam tahanan melalui bungkus roti.

Namun, keberadaan Sokip setelah kabur masih belum diketahui.

Polisi mendapatkan informasi itu dari Adrian alias Ian. Adrian merupakan salah satu dari empat tahanan narkoba yang kabur dan sudah berhasil ditangkap.

"Gergaji ini, berdasarkan hasil keterangan dari yang bersangkutan (Adrian), dari Sokip. Sokip itu dapat kiriman dalam bentuk kotak roti," kata Kapolresta Malang Kota AKBP Leonardus Simarmata di Mapolresta Malang Kota, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: 4 Tahanan Narkoba di Polresta Malang Kabur Melompati Tembok Belakang

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan tentang potensi adanya kelalaian dari petugas yang berjaga di tahanan itu.

"Makanya untuk petugas yang lalai sedang kita proses. Tiga orang yang melakukan penjagaan," kata dia.

Dari empat tahanan yang kabur, baru satu tahanan yang berhasil ditangkap. Dia adalah Adrian alias Ian, warga Jalan Jodipan Wetan 1 nomor 18 RT 3 RW 7 Kota Malang.

Sedangkan tiga tahanan lainnya yakni Sokip Yulianto, Nur Cholis, dan Bayu Prasetyo masih dalam pengejaran.

Sebelumnya diberitakan, empat tahanan narkoba Polresta Malang Kota kabur, Senin (9/12/2019) dini hari.

Mereka kabur dengan menjebol terali besi. Setelah itu, para tahanan itu lompat ke pagar sekolah yang ada di belakang gedung tahanan.

Baca juga: Hadiri Pernikahan Anak Jadi Alasan Tahanan Polresta Malang Kota Kabur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com