KOMPAS.com - Sabtu (7/12/2019) pagi, Lilianti (34) seorang ibu rumah tangga terlihat semangat mengaduk semen, kerikil, dan air untuk mengecor tiang bangunan rumah di Desa Beka.
Ia dan 29 ibu rumah tangga asal Palu, Sigi, dan Donggala mengikuti Pre Event Ibu Pelopor Rekonstruksi, pelatihan intensif cara membangun rumah yang digagas oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah bersama 23 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Pelatihan yang dilakukan selama dua hari tersebut bertujuan agar perempuan khususnya ibu rumah tangga bisa terlibat dalam pengawasan dan memegang kendali proses perbaikan serta pembangunan kembali rumah mereka yang rusak akibat gempa besar pada 2018 lalu.
Baca juga: Setelah Setahun, Dana Hibah untuk Korban Gempa Palu Baru Cair
Dilansir dari VOA Indonesia, Lilianti dan ibu rumah tangga peserta pelatihan mempraktikkan berbagai teknik membangun rumah.
Mereka membuat adukan semen, mengikat besi, hingga menentukan jenis ukuran besi ideal yang digunakan untuk kebutuhan tiang bangunan rumah.
“Ke depannya, kami bisa mengawasi tukang-tukang yang bekerja di rumah agar lebih hati-hati dalam membangun rumah. Kalau dia pakai besi enam dan besi tujuh, kami harus tegur. Harus pakai besi 12 agar rumah yang akan kami tinggali itu kokoh dari gempa,” tutur Lilianti.
Baca juga: Hunian Tetap Korban Gempa Palu Terbangun 300 Unit
Sementara itu, Hairunisa ibu rumah tangga asal Desa Beka mengakui gempa bumi yang memberikan pelajaran padanya untuk membangun rumah aman dan tahan gempa.
“Banyak korban juga yang sampai patah kaki tertimpa beton. Jadi dengan adanya ini (pelatihan), kami bersyukur, kami sudah mengetahui cara-cara membangun rumah yang aman dari bencana,” kata Hairunissa dilansir dari VOA Indonesia, usai mempraktikkan teknik mengikat besi untuk tiang bangunan.
Baca juga: Korban Gempa Palu dan Bom Gereja Oikumene Samarinda Diprioritaskan Terima Beasiswa
Total ada 150 perempuan yang mengikuti pelatihan tersebut.
Setelah mengikuti pelatihan akan digelar acara Pencanangan Ibu Pelopor Rekontruksi yang akan dilakukan pada 19 Desember 2019 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Danni Rossa Wahyuningdita, koordinator Pre Event Ibu Pelopor Rekonstruksi mengatakan masa rehabilitasi dan rekontruksi pasca-gempa bumi di Palu, Sigi, dan Donggala telah masuk dalam tahap pemulihan rumah permanen.
Baca juga: Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...
Sehingga dibutuhkan banyak sumber daya manusia yang melakukan pengawasan agar pembangunan kembali rumah permanen sesuai dengan standar teknis.
Ia menyebut perempuan khususnya ibu rumah tangga dapat mengambil peran pengawasan sehingga mereka butuh pengetahuan tentang tekhnis pembangunan.
Mereka juga dilatih agar bisa menentukan desain rumah, membuat anggaran, memilih bahan bangunan, memonitor pekerjaan konstruksi serta mengelola tukang bangunan.