Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Pengolahan Aspal Timbulkan Polusi Udara, Warga Tuntut agar Ditutup

Kompas.com - 09/12/2019, 14:08 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Puluhan warga RW 13  Desa/Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menuntut tempat pengolahan aspal atau Asphalt Mixing Plant (AMP) di desanya ditutup.

Pasalnya, keberadaan AMP menyebabkan debu, asap, dan suara bising. Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan ratusan warga di empat RT di sekitarnya.

Salah satu warga Darwoto (39) mengatakan, keberadaan AMP dinilai tidak layak karena berdekatan dengan permukiman warga. Selain itu, tak jauh dari lokasi AMP juga terdapat Sekolah Dasar (SD).

"Warga minta ditutup atau alih fungsi, karena dekat dengan permukiman, ada yang 50 meter dan sekolah yang berjarak 200 meter," kata Darwoto seusai audiensi di gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Pasca-kebakaran TPA Suwung Denpasar, Warga Protes, Puluhan Truk Sampah Dilarang Masuk

Darwoto mengatakan, tempat pengolahan aspal mulai beroperasi sejak 2015 lalu. Pihaknya juga telah beberapa kali melakukan negosiasi dengan manajemen, tapi belum menemukan titik temu.

"Kami tidak menuntut kompensasi dalam bentuk apa pun. Warga ingin hidup sehat, kemerdekaan warga terusik dengan keberadaan AMP," ujar Darwoto.

Warga lainnya, Khudori, meminta dinas terkait untuk mengecek kondisi kelayakan udara di sekitar lokasi tempat pengolahan aspal.

"Yang saya keluhkan itu debu, kalau angin ke utara, debu ke utara, kalau ke barat, debu juga ke barat. Makanan kalau tidak ditutupi akan berdebu. Coba kalau seperti itu sehat atau enggak," kata Khudori.

Baca juga: Warga Protes Keberadaan Tempat Pemotongan Ayam di Johar Baru

Ketua Komisi II DPRD Banyumas Subagyo mengatakan, akan segera menindaklanjuti keluhan warga.

"Besok kami akan cek ke lokasi bersama Dinas Pekerja Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu," kata Subagyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com