Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum HAM dan Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus Kematian Munir

Kompas.com - 09/12/2019, 12:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meletakkan batu pertama pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (8/12), bertepatan dengan hari ulang tahun pegiat HAM, Munir Said Thalib.

Saat menyampaikan sambutannya, Khofifah berharap museum menjadi ruang belajar dan proses literasi mengenai HAM.

Istri mendiang Munir, Suciwati, sepakat. Menurutnya, selain mengingatkan bahwa pelanggaran HAM masih terjadi dan menimpa siapa saja, Museum HAM juga menampilkan sejarah, hak asasi anak, dan ruang untuk bermain bertema HAM.

Baca juga: 5 Fakta Museum HAM Munir, Peletakan Batu Pertama di Hari Kelahiran Munir hingga Anggaran Rp 10 Miliar dari APBD

"Bersama anak-anak dan guru bisa mengenalkan HAM," katanya dilansir dari BBC Indonesia.

Nantinya museum ini berkonsep ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus, dan ramah lingkungan. Proses pembangunan diperkirakan selama setahun.

Rancang bangun museum didesain arsitek Achmad Tardiyana. Ia memenangkan sayembara desain arsitektur yang diselenggarakan Yayasan Omah Munir.

Untuk mendirikan satu-satunya museum HAM di Indonesia ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,2 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Baca juga: Pembangunan Museum HAM Munir, Apa Saja PR Penegakan HAM di Indonesia?

Dalam perkembangannya, menurut Khofifah, anggaran itu diprediksi kurang untuk memenuhi seluruh pembangunan museum yang direncanakan akan dibangun setinggi tiga lantai. Sehingga keperluan dana membengkak sampai Rp10 miliar.

"Saya baru dapat kabar ternyata ada beberapa maksimalisasi ruang dan seterusnya. Ya nanti kita bahas kurangnya," kata Khofifah.

Acara peletakan batu pertama Museum HAM Munir itu dihadiri Wakil Wali Kota Batu Santoso, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid, dan istri mendiang Munir, Suciwati.

Baca juga: Museum HAM Munir Dibangun dengan Konsep Pepeling yang Ramah Disabilitas dan Lingkungan

Tuntaskan Kasus Munir

Istri mendiang Munir, Suciwati, meletakkan batu pertama pembangunan Museum HAM di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Minggu (08/12). BBC Indonesia/Eko Widianto Istri mendiang Munir, Suciwati, meletakkan batu pertama pembangunan Museum HAM di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Minggu (08/12).
Pada kesempatan itu, Suciwati menagih janji Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus kematian Munir Said Thalib lantaran sampai kini tak terungkap siapa dalang pembunuhan Munir dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam 7 September 2004.

Dia yakin kasus yang telah mencapai 15 tahun ini mampu diselesaikan jika Presiden Jokowi memiliki kemauan.

Presiden Jokowi, katanya, pernah berjanji menuntaskan kasus Munir saat awal menjadi presiden.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid mendorong Jaksa Agung membawa kembali kasus otak pembunuh Munir bersama terdakwa bekas deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muhdi PR ke pengadilan.

"Jika Jokowi sungguh-sungguh sesuai janji Nawacita, kasus Munir termasuk kasus masa lalu dari hari ini," katanya.

Baca juga: Museum HAM Munir akan Didirikan, Anggarannya Capai Rp 10 Miliar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com