Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadaan Rubicon Bupati Karanganyar Dinilai Melukai Hati Rakyat

Kompas.com - 09/12/2019, 11:52 WIB
Labib Zamani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Pengadaan mobil dinas jip Rubicon bagi Bupati Karanganyar menuai kritik, karena dinilai telah melukai hati rakyat Karanganyar, Jawa Tengah.

Pasalnya, pengadaan mobil dinas seharga Rp 2,1 miliar itu dianggap bertolak belakang dengan kondisi Karanganyar yang masih banyak terdapat masyarakat miskin.

"Walaupun secara aturan tidak melanggar. Tapi, asas kepatutan ini yang melukai hati rakyat," ujar Ketua LSM Lentera Karanganyar Hendardi Heru Santoso saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Menyoal Rubicon Mobil Dinas Bupati Karanganyar, Disesuaikan dengan Medan hingga 4 Kali Gagal Lelang

Heru menyebutkan, ada sekitar 6.000 warga miskin di Karanganyar yang menerima bantuan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH).

Warga yang menerima bantuan itu didominasi lanjut usia.

Kendati mendapat bantuan berwujud bahan bangunan sebesar Rp 10 juta, tetapi sebagian besar mereka tidak bisa melaksanakan pembangunan rumah.

"Karena mereka tidak punya biaya. Untuk makan saja mereka tidak ada," kata Heru.

Melihat kondisi warga tersebut, Heru menganggap Bupati Karanganyar telah menanggalkan moralitas sebagai seorang pemimpin.

Menurut dia, masih banyak permasalahan lain yang lebih penting untuk diperhatikan ketimbang pengadaan mobil dinas jip Rubicon.

Beberapa persoalan selain kemiskinan misalanya tentang kesehatan dan pendidikan.

Untuk kesehatan, Heru menyebut, RSUD Karanganyar banyak menolak pasien dengan alasan kamar rumah sakit penuh.

Kemudian, untuk pendidikan, masih banyak sekolah di Karanganyar yang pinjam laptop untuk pelaksanaan ujian nasional.

"Ini kan ironis," kata dia.

Untuk itu, Heru berharap Pemkab Karanganyar membatalkan pengadaan mobil dinas jip Rubicon.

Sebab, mobil dinas yang saat ini dimiliki Bupati Karanganyar masih layak untuk digunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com