Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Ganjar di Hakordia: Pelajar Harus Siap Jadi Agen Anti-korupsi

Kompas.com - 08/12/2019, 15:50 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - "Tadi keren, ada seruan mereka, 'PNS yang koruptor, tidak usah masuk kantor, langsung didor' Ini merupakan ungkapan kejengkelan dari mereka yang mudah-mudahan menjadikan mereka generasi berintegritas," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan pelajar dari berbagai sekolah di Jawa Tengah yang melakukan aksi demonstrasi pada peringatan hari antikorupsi sedunia (Hakordia) 2019 di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (8/12/2019).

Menurut Ganjar, aksi para pelajar itu merupakan hal yang luar biasa. Mereka berani untuk menyerukan perlawanan terhadap praktik korupsi demi masa depan bangsa.

 

Baca juga: Ganjar di Hari Anti-korupsi: Kalau Aku Korupsi, Tak Akan Selamat

Dengan mengenakan kaos putih bertuliskan 'Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi' dan berikat kepala merah putih, sebelumnya Ganjar meminta satu persatu perwakilan pelajar berorasi dengan lantang.

Mereka memompa semangat generasi muda untuk melawan segala bentuk praktik korupsi yang telah menyengsarakan rakyat.

"Saya senang dan bangga pada pelajar yang hebat-hebat ini, mereka menegaskan diri untuk siap menjadi agen antikorupsi. Sejak dini kami ajak mereka untuk terlibat, merasakan, mengkritik, bahkan mencaci terhadap hal-hal berbau korupsi," kata Ganjar.

Kepedulian anak muda akan gerakan antikorupsi, lanjut Ganjar, memang penting diterapkan sejak dini. Mulai dari hal-hal kecil, semisal tidak mencontek, disiplin masuk sekolah, tidak berbohong dan lainnya.

"Mereka kelak akan menjadi pemimpin bangsa, semoga ini awal yang bagus untuk menanamkan integritas. Saya minta guru-guru membimbing," ujar Ganjar.

Ganjar menyebut, para pelajar yang hadir dalam acara tersebut telah resmi menjadi agen antikorupsi.

Mereka diminta ikut mengawasi seluruh kegiatan di sekolah, seperti pungutan, pembangunan sarana prasarana hingga di lingkungan masing-masing.

"Anak-anak ini akan menjadi agen saya untuk melawan korupsi. Kepala sekolah dan guru harus bertanggungjawab dalam pengelolaan sekolahnya, karena anak-anak ini akan mengawasi. Maka kami harapkan ke depan, akan tumbuh kesadaran jaga sekolahku, jaga puskesmasku, dan semua akan berintegritas," tutup Ganjar.

Sejak pagi hari, ribuan pelajar itu sudah memenuhi kawasan Simpanglima Kota Semarang.

Sambil berjalan menuju depan kantor Gubernuran, mereka meneriakkan yel-yel antikorupsi dan mengangkat tinggi poster-poster berisi tuntutannya.

Baca juga: Berharap Jokowi Hadiri Peringatan Hari Anti-korupsi Sedunia, Saut: Biar Bisa Salaman Terakhir

Berbagai macam poster unik pun dibawa para pelajar itu seperti 'Jangan Makan Uangku, Makan Saja Mantanku', 'Cukup Atiku Sing Ambyar, Negoroku Ojo', 'Mending Ketemu Tikus Tanah, Dibanding Tikus Berdasi', dan lainnya.

Selain itu ada pula aksi menempel stiker antikorupsi di sejumlah mobil dinas Pemprov Jateng.

Stiker bertuliskan 'Nek Aku Korupsi, Ora Slamet' itu ditempel di mobil-mobil pelat merah Pemprov Jateng.

Ada juga sebuah instalasi mosaik. Ribuan kertas warna warni ditempelkan para pelajar dan warga pada sembilan panel.

Sebelumnya mereka menuliskan harapan, doa, kritik, dan dukungan untuk pemberantasan korupsi. Sembilan panel itu kemudian digabung membentuk gambar tikus dicoret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com