Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Lepas 1.500 Penghafal Al Quran untuk Mengajar di Desa

Kompas.com - 05/12/2019, 18:08 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi melepas 1.500 penghafal Al Quran untuk mengajar di desa-desa dalam program Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (5/12/2019).

Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, para penghafal Quran itu akan disebar ke 1.500 desa di Jabar untuk melahirkan sekaligus meregenerasi para penghafal Quran.

Tiap orang minimal harus mengajar 10 anak selama lebih kurang 2 tahun.

"Alhamdulillah, sesuai visi misi Jabar Juara Lahir Batin, sekarang ada 1.500 hafiz yang akan dikirim ke 1.500 desa. Ini tipe A yaitu yang sudah hafiz dikirim melatih minimal 10 yang akan diuji di akhir satu tahun atau dua tahun," kata Emil.

Baca juga: Gara-gara Ditegur, Pria di Palembang Bakar Tetangganya

Untuk tahun depan, program Sadesha akan memberikan beasiswa bagi calon penghafal Quran untuk bersekolah di Pesantren Tahfiz Quran.

Emil berharap, program itu mampu mencapai target satu desa satu hafiz Quran.

"Mulai 2020 yang ini dilanjutkan nanti masuk tipe B, mengirim anak desa bersekolah dengan beasiswa dari kita di pesantren tahfiz penghafal. Sehingga, di tahun 2023 sesuai janji dan komitmen tidak ada desa di Jabar yang tak punya penghafal Quran," kata Emil.

Ia menjelaskan, program Sadesha ini merupakan bagian dari upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, peningkatan kualitas SDM tak melulu mengacu pada bidang sains atau teknologi.

"Kualitas SDM kan bukan hanya keilmuan sains dan teknologi, tapi keilmuan keagamaannya harus meningkat. Mudah-mudahan Jabar jadi percontohan yang ingin seimbang juara secara lahir dan batin," kata Emil.

Ia menambahkan, program itu juga bagian dari strategi Pemprov Jabar untuk mengikis citra negatif ajaran Islam.

Program itu juga akan berkaitan dengan English for Ulama, pengiriman ulama Jabar untuk menyebarkan syariat Islam di luar negeri.

"Karena sekarang ini media barat banyak mengaitkan Islam yang kurang ramah. Maka kita lawan citra negatif itu dengan ulama yang fikihnya sangat baik, dengan penguasaan bahasa Inggris yang luar biasa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com