Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Dikejar dan Diancam Dibunuh oleh Anak Kandungnya

Kompas.com - 02/12/2019, 17:42 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


AMUNTAI, KOMPAS.com — YT (53), seorang ibu di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, melaporkan anak kandungnya sendiri, RM (23), ke polisi karena diancam akan dibunuh.

Menerima laporan YT, polisi kemudian menangkap RM tak jauh dari rumahnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres HSU Iptu Komaruddin mengatakan, sebelumnya RM mengamuk karena emosi akibat tak dibelikan lemari oleh ibunya.

"Sebelum ditangkap, dia mengamuk dan mengancam ibunya dengan pisau. Alasannya karena tidak dibelikan lemari untuk disimpan di kamarnya," kata Komaruddin saat dihubungi, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Kembalikan Barang Pemberian Mantan Pacar, Siswi Ini Nyaris Diperkosa

Menurut Komaruddin, permintaan untuk dibelikan lemari tak digubris oleh sang ibu.

Tidak mendapat respons yang bagus dari ibunya, seketika RM naik pitam dan mengambil sebilah pisau dapur.

RM sempat mengejar ibunya.

Sambil mengamuk, RM berteriak akan membunuh ibunya dengan pisau yang dibawanya.

"Waktu dia ngamuk, dia bilang akan menyembelih ibunya. Ibunya ketakutan dan lari meninggalkan rumah," ujar Komaruddin.

Menurut polisi, sang ibu kemudian kabur dan bersembunyi di rumah tetangganya.

RM sempat mengejar sampai ke rumah tetangganya. Beruntung, pintu rumah tetangganya terkunci sehingga RM tak bisa masuk.

"RM tak tinggal diam dan mengejar ibunya. Beruntung rumah tetangganya dikunci setelah ibunya masuk," ujar Komaruddin.

YT kemudian meminta kerabatnya untuk melapor ke polisi.

Tak lama kemudian, polisi datang dan berhasil menangkap RM. Polisi berhasil menyita sebilah pisau dapur dan sebuah gunting sebagai barang bukti.

RM kini harus mendekam di ruang tahanan Polres HSU.

Baca juga: Pria dengan Senjata dan Bom di Badan Ditembak Polisi di Aceh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com