Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Pemecah Batu di Tapteng Tewas Tertimpa Batu Besar

Kompas.com - 01/12/2019, 19:58 WIB
Oryza Pasaribu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com - Fenny Ria Situmorang (45), wanita yang sehari-hari mencari nafkah sebagai pemecah batu di Desa Rampa, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tewas di tempat, setelah batu besar menimpanya.

Kejadian itu disaksikan tiga temannya yang lain, yang sempat berlari dan berhasil menyelamatkan diri.

Kejadian itu bermula saat korban bersama tiga temannya yang lain sedang mencari batu di Dusun III Desa Rampa, Sitahuis, Tapteng.

Korban sehari-hari mengumpulkan batu yang dipecahkan menggunakan martil dan kemudian dijual.

Namun nahas, Sabtu (30/11/2019) sore, saat korban sedang menggali dan memecahkan batu di atas bukit setinggi 20 meter, tiba-tiba sebuah batu berukuran besar jatuh dari atas.

Korban dan temannya yang lain berusaha menyelamatkan diri, namun batu mengenai bagian kepala korban.

"Batu jatuh dan langsung mengenai kepala korban, lalu tidak bergerak. Nyawa korban tidak dapat tertolong, korban meninggal di tempat," ungkap Kasubbag Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar, Minggu (1/12/2019).

Polisi yang mendapat informasi tersebut langsung datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.

Menurut keterangan beberapa saksi yang saat itu bersama korban, kejadian itu memang datang begitu saja dan tanpa diperkirakan.

Untuk memastikan penyebab kematian, pihaknya juga melakukan visum kepada jenazah korban.

"Hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka robek pada alis dan bawah mata di bagian kiri. Dan penyebabnya, karena trauma benda tumpul pada kepala. Dan jenazah masih disemayamkan di rumah duka dekat dengan lokasi kejadian," ucap Rensa.

Diketahui, lokasi kejadian tersebut sehari-hari banyak digunakan warga sekitar untuk mencari nafkah dengan cara menjadi pemecah batu.

Kebanyakan warga yang bekerja adalah kaum wanita yang bermodalkan martil dan linggis untuk mencari dan memecahkan batu.

Mirisnya, pekerjaan yang beresiko tinggi itu tidak dilengkapi dengan alat dan pengamanan diri untuk menghindari kejadian yang serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com