Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Angin di Cianjur Rusak Rumah dan Ganggu Jalan Nasional

Kompas.com - 01/12/2019, 13:49 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.comHujan deras disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019) petang, mengakibatkan pohon tumbang di beberapa tempat.

Akibatnya, dua rumah warga di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku dilaporkan rusak.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dari peristiwa alam tersebut. Namun kerugian materil mencapai jutaan rupiah.

Paur Humas Polres Cianjur Ipda Budi Setiayuda mengatakan, selain merusak rumah warga, pohon tumbang juga sempat mengganggu akses jalan nasional.

"Kejadiannya pas hujan deras disertai angin kencang. Korban nihil, saat kejadian tak ada kendaraan yang melintas,” kata Budi kepada Kompas.com, Minggu (01/12/2019).

Baca juga: Fenomena Angin Kencang di Sejumlah Daerah, Ini Penjelasan BMKG

Namun, pohon berukuran besar yang tumbang di ruas Jalan Raya Cugenang, Desa Cijedil itu sempat mengakibatkan antrean panjang kendaraan dari kedua arah.

Pihaknya sendiri menerjunkan sejumlah personel untuk membantu mengevakuasi pohon tersebut dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian memakai gergaji mesin.

"Pohon berhasil disingkirkan dari badan jalan, namun butuh waktu untuk mengurai arus lalu lintas dari kedua arah karena antrian kendaraan cukup panjang," ucap dia.

Camat Cugenang Komariah mengatakan, bersama jajaran forkopimcam, perangkatnya langsung bergerak cepat mengatasi kejadian tersebut.

Pasalnya, arus lalu lintas harus sesegera mungkin normal atau lancar kembali mengingat ruas jalan yang terdampak merupakan akses jalan nasional.

"Alhamdulilah seluruh perangkat sigap bergerak sehingga kejadian ini bisa tertangani tanpa butuh waktu yang terlalu lama," kata dia.

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Waspada Hujan Deras di Sumbar 2 Hari ke Depan

Sementara Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sofyan menyebutkan, selain pohon tumbang, peristiwa alam tersebut juga mengakibatkan banjir di beberapa titik di wilayah perkotaan.

"Dari laporan di lapangan, ada banjir genangan di ruas Jalan Abdullah bin Nuh, dan di wilayah Kelurahan Sayang akibat luapan air sungai," kata dia, Minggu.

Namun pihaknya masih melakukan asesmen di lapangan guna memastikan dampak dari hujan lebat disertai angin kencang tersebut.

"Kami optimalkan personel di lapangan untuk mengasesmen kejadian-kejadian bencana di lapangan, kemarin," lanjut dia. 

 

Kompas TV Tak sedikit warganet berpendapat perpanjangan izin untuk FPI mengecewakan banyak pihak. Pasalnya warganet berpendapat ormas ini dianggap anti Pancasila dan NKRI, dan seringkali mengganggu ketenangan warga. Perpanjangan izin sempat disuarakan menteri agama Fachrul Razi, namun tentunya tak terlepas dari sosok Presiden Jokowi yang dianggap paling bertanggungjawab atas dikeluarkan izin perpanjangan FPI. Status perpanjangan izin bagi ormas FPI bergantung pada keputusan tim. Tim yang dimaksud, yakni Kemendagri, Kementerian Agama, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM. Tim tersebut masih mengkaji surat rekomendasi yang diberikan oleh Kemenag untuk perizinan FPI. Topik ini pun ramai di twitter dengan #JokowitakutFPI. Pada Kamis siang tercatat lebih dari 14 ribu cuitan terkait tagar tersebut. Warganet ramai-ramai menyatakan kekecewaannya pada keputusan pemerintah yang seolah-olah mendukung FPI secara berlebihan. Kemudian warganet juga mengulang pernyataan Presiden saat perkara penusukan Mantan Menko Polhukam Wiranto yang mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama memerangi radikalisme. Namun pada kenyataannya ormas pimpinan Rizieq Shihab itu malah mendapat perpanjangan izin. Dalam unggahan twitter Kementerian Agama RI, Menag Fachrul Razi berpendapat bahwa ormas-ormas Islam yang ikut memajukan bangsa harus terus didukung keberadaannya. Tidak boleh satu ormas Islam apapun yang ikut memajukan bangsa ini dihentikan. Menag yang mendorong FPI untuk diberikan izin lagi. Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru. Media social Kompas TV: Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV Instagram: https://www.instagram.com/kompastv Twitter: https://twitter.com/KompasTV LINE: https://line.me/ti/p/%40KompasTV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com