Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahasiswa Aceh Berhasil Meraup Untung dari Kopi Gayo

Kompas.com - 30/11/2019, 16:44 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Dani, mahasiswa semester akhir Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara, memajang aneka kopi di kampusnya, Jumat (29/11/2019).

Pria asal Simpang Tiga, Kecamatan Redelong, Kabupaten Bener Meriah itu memberanikan membuka label sendiri usaha kopi miliknya.

Namanya Seranting Kopi.

Sejak Oktober 2019 lalu, dia ingin mandiri dalam mencari uang.

Sebelumnya, sembari kuliah dia menjadi agen pemasaran sejumlah merk kopi Gayo dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

“Saya ingin memajukan kopi saya sendiri. Langsung dari kebun orangtua saya,” kata Dani sambil tersenyum memamerkan kopi yang dibungkus kemasan merah.

Untuk langkah awal, dia pun mendirikan Yolandfee, sebagai merek awal.

Belakangan, dia menyadari bahwa merek tersebut kurang melekat di kalangan penikmat kopi.

Untuk itu, dia pun mengganti mereknya menjadi Seranting Kopi.

Seranting, kata Dani, bermakna setangkai, bisa juga memaksudkan secangkir kopi.

Di tengah banyaknya merek kopi asal dataran tinggi Aceh itu, pria yang baru berusia 22 tahun ini mencoba keberuntungan.

“Dengan modal kecil-kecilan dulu. Saya pasarkan ke warung-warung kampus, dan sejumlah minimarket di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe,” kata Dani.

Tak tanggung-tanggung, dia pun menyiapkan paket berat 100 gram per bungkus.

Beragam varian kopi

Tersedia empat jenis kopi seperti spesial honey yang dijual Rp 25.000 dan arabika eksklusif Rp 23.000 per bungkus.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com