Bayi yang Dibunuh Ibu Kandung dengan Racun Babi, Tewas dengan Mulut Berbusa di Ayunan

KOMPAS.com - Bayi berusia satu tahun bernama Yumaila ditemukan tewas dengan mulut berbusa di dalam ayunan kamar ibunya, Nursakda (30), di Kampung Atu Gogop, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah, Kamis (28/11/2019).

Menurut hasil penyelidikan polisi, kondisi bayi malang itu telah meninggal selama 8 jam dengan kondisi mengenaskan.

Sementara itu, di dapur rumah Nursakda, polisi menemukan bungkus racun babi. Nursakda diduga nekat menghabisi nyawa Yumaila dengan mencampurkan racun babi ke susu formula di dot susu yang sering digunakan korban.

“Berdasarkan fakta yang kami peroleh di sekitar dapur rumah Nursakda, ditemukan bungkus racun babi. Bungkusan itu sudah dalam keadaan terbuka, sisanya ada di dalam gelas, kata Iptu Agus Riwayanto Diputra, Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah, dalam konferensi pers di Aula Mapolres Aceh Tengah, Jumat (29/11/2019).

"Sementara Nursakda mencampurkan racun tersebut dengan susu formula ke dalam dot bayi yang ditemukan, sehingga menyebabkan Yaumil meninggal dunia,” tambah Agus.

Baca juga: Seorang Ibu Bunuh Bayinya dengan Racun Babi, Kemudian Bunuh Diri

Kematian Yumaila itu pun terungkap setelah polisi menemukan jasad Nursakda di sekitar lokasi kebakaran sebuah gudang. Gudang tersebut ternyata milik Sukiman yang tak lain adalah suami Nursakda.

Tak hanya gudang, atu unit mobil Mitsubishi L200 dengan Nomor Plat BK 8704 XP milik Sukiman.

Nursakda pun diduga kuat yang melakukan pembakaran tersebut setelah menghabisi nyawa Yumaila, anak kandungnya.

Perbuatan nekat tersebut diduga kuat karena Nursakda cemburu dengan Sukiman yang tidur di rumah istri pertama.

Sebelumnya, keduanya sudah memilik perjanjian bahwa Sukiman akan bergantian tinggal di rumah Nursakda dan istri pertama.

“Setelah dilakukan penyelidikan, perempuan yang meninggal ini ternyata istri kedua dari pemilik gudang, dan sudah punya satu anak. Serta saat ini sedang mengandung dengan usia kandungan sekitar 3-4 bulan,” kata Agus saat konferensi pers di Aula Mapolres Aceh Tengah, Jumat (29/11/2019).

(Penulis: Kontributor Takengon, Iwan Bahagia | Editor: David Oliver Purba)