Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Ribuan Barang Impor Ilegal dari Malaysia dan China

Kompas.com - 29/11/2019, 13:06 WIB
Suddin Syamsuddin,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PAREPARE, KOMPAS.com – Ribuan barang impor ilegal dari Malaysia dan China diamankan polisi di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasubdit Reskrimsus Ditrektorat Intelkam Polda Sulsel, Kompol Sugeng Setia Budi mengatakan, barang impor ilegal dari kedua negara itu diangkut melalui kapal swasta dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Pelabuhan Nusantara Kota Parepare.

“Penangkapan ini hasil laporan Importir resmi yang resah, karena sejumlah pengusaha importir Kota Parepare hanya menyelundupkan barang mereka disela-sela barang improtir yang resmi," ujar Sugeng, Jumat (29/11/2019).

Baca juga: Polisi Sita Barang Impor Ilegal Senilai Rp 4,2 Miliar

Sugeng menambahkan, barang selundupan yang diamankan terdiri dari karpet, alat rumah tangga, makanan dan minuman serta kosmetik yang tak bermerek dari Malaysia dan China.

Dari hasil penyitaan itu, kata dia, diketahui barang tersebut milik tiga perusahaan impor ilegal besar di Sulsel.

“Tiga nama pengusaha importir yakni Haji Ical, Haji Suryadi dan Haji Asdal. Ketiganya merupakan pengusaha besar barang-barang impor," ujarnya.

Baca juga: Barang Impor Tak Berizin Beredar di Jateng, Negara Rugi Rp 6 Miliar

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kata dia, pihaknya mengamankan ribuan barang impor itu ke Polda Sulsel. Sementara ke tiga importir akan diperiksa polisi.

"Mereka menyelundup karena tidak bayar pajak, sementara importir resmi yang terus bayar pajak merasa dirugikan," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com