Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iuran BPJS Kesehatan Naik Picu Peningkatan Kemiskinan, Pemda Diminta Cari Solusi

Kompas.com - 27/11/2019, 08:31 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dapil Bengkulu, Ahmad Kanedi mengingatkan pemda harus pintar dan kreatif menekan angka kemiskinan akibat lonjakkan kenaikan iuran BPJS.

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan berlaku per 1 Januari 2020 mendatang berpotensi memicu peningkatan angka kemiskinan dalam suatu daerah.

"Kenaikan iuran BPJS Kesehatan bersifat nasional, tapi pemda harus bersikap. Mengingat kenaikan iuran, masyarakat sudah pasti terdampak," kata Kanedi, Selasa (26/11/2019).

Kanedi mengatakan, pemerintah daerah, baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota, diminta bersikap agar masyarakat bisa tetap terjamin haknya atas layanan kesehatan.

"Bahkan tak tanggung-tanggung, bisa saja masyarakat awalnya terdaftar sebagai kelas II, tapi karena iuran naik akhirnya pindah ke kelas III," katanya.

Ia melihat sinyal naiknya iuran BPJS berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.

Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang turun kelas untuk menyiasati mahalnya iuran BPJS kesehatan.

"Belum lagi akan terjadi potensi tunggakan dari kelas III yang sudah tidak mampu lagi membayar iuran," jelasnya.

Pemda, kata dia, harus menyikapinya dengan serius rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan dengan program penanganan kemiskinan yang cerdas dan solutif.

"Kita ketahui yang namanya kesehatan itu termasuk kebutuhan dasar masyarakat, selain pendidikan dan makanan. Logika saja, jika masyarakat tidak sehat bagaimana bisa menempuh pendidikan ataupun mencari makan. Jadi jangan sampai gara-gara kenaikan iuran dan pemda lepas tangan, masyarakat kita dari sisi hak untuk layanan kesehatan malah terabaikan," kataya.

Menurutnya, percuma saja pembangunan infrastruktur digalakkan, tapi dari segi kesehatan untuk masyarakat terutama, dari ekonomi lemah tidak diperhatikan. Sebaliknya, kesehatan harus benar-benar menjadi prioritas.

"Jalan-jalan bagus, tapi disaat masyarakatnya sakit tidak juga bisa menikmatinya. Untuk itu, pemda diminta perhatiannya," kata Ahmad Kanedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com