Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25.000 Keluarga di Sulawesi Utara Belum Nikmati Listrik

Kompas.com - 26/11/2019, 20:41 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Walaupun pembangunan di segala bidang telah nampak di Sulawesi Utara, ternyata masih ada 25.000 keluarga di daerah ini yang belum menikmati listrik.

Yakni masyarakat di kepulauan, pesisir pantai dan terpencil.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulut, BA Tinungki dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Sulut, Selasa (26/11/2019).

Namun, kata dia, dibandingkan dengan provinsi lain, rasio elektrifikasi Sulut sudah tinggi, yakni mencapai 98 persen dari jumlah penduduk.

“Kepulauan paling banyak di Nusa Utara, di pulau-pulau. Tapi, dibanding provinsi lain sangat kecil presentasenya. Namun jumlahnya masih banyak,” kata Tinungki, Selasa.

Baca juga: Rasio Elektrifikasi NTT Terendah se-Indonesia, Gubernur Viktor Laiskodat Ingin Beli Saham PLN

Saat ini, kata mantan Sekda Kabupaten Mitra itu, upaya yang dilakukan pemerintah adalah meminta PLN bisa membantu.

“Karena satu rumah itu bisa sampai Rp 2 juta lebih per unit untuk dipasangkan listrik berdaya 450 watt. Kalikan saja 25.000 keluarga dengan Rp 2 juta lebih. Lumayan besar, bisa Rp 10 miliar lebih. Kita mengharapkan kalau bisa PLN membantu itu, karena di Gorontalo mereka dapat,” ujar dia.

Ia berharap Sulut bisa mencapai 100 persen rasio elektrifikasi. Di mana seluruh masyarakat Sulut bisa menikmati listrik dari PLN.

“Selama ini PLN belum pernah memberikan CSR. Persoalannya jaringan listrik ke pulau-pulau masih susah. Rata-rata masih memakai genset,” ujar dia.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III Stella Runtuwene menyayangkan masih ada keluarga yang belum menikmati listrik dari PLN.

Politisi Nasdem itu mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan agar penerangan listrik bisa masuk ke pulau-pulau dan desa terpencil.

“Akan kami perjuangkan, khususnya di APBD 2021 nanti, karena yang sekarang kami tidak terlibat. Sangat disayangkan, orang kota sudah bergantung hidup kepada listrik, mulai dari memasak nasi dan lainnya. Sementara di tempat lain di daerah kita mereka tidak bisa menikmati listrik,” ujar Stella.

Baca juga: PLN Yakin Rasio Elektrifikasi di NTT Segera Capai 100 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com