Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Jawa Timur Ditargetkan Bebas Desa Tertinggal

Kompas.com - 25/11/2019, 20:40 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tahun depan diharapkan tidak ada lagi desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal di Jawa Timur.

Target tersebut seiring dengan dilaksanakannya program dana desa yang tahun ini dikucurkan sebesar Rp 7,754 triliun dari APBN untuk 7.724 desa di seluruh Jawa Timur.

Jumlah desa dengan status tertinggal di Jawa Timur pada 2019 sebanyak 363 desa, sementara desa sangat tertinggal hanya ada 2 desa.

"Dibanding 2018, jumlahnya banyak mengalami penurunan. Saat itu, jumlah desa sangat tertinggal ada 90 desa, dan desa tertinggal ada 1.570 desa. Ini berkat kerja keras para pendamping desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur, Mohammad Yasin, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Khawatir Diterima KKB, Pencairan Dana Desa di Lanny Jaya Papua Ditunda

Di sisi lain, jumlah desa berkembang sesuai surat keputusan (SK) Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 201 Tahun 2019, jumlahnya naik, dari 5.006 pada 2018, menjadi 5.355 desa pada 2019.

Desa maju dari 989 pada 2018, menjadi 1.838 pada 2019. Sementara, desa mandiri dari 69 desa pada 2018, menjadi 166 desa pada 2019.

Dari 363 desa dengan status tertinggal, 100 di antaranya ada di Kabupaten Sumenep, 42 desa di Kabupaten Lamongan, dan 39 desa di Kabupaten Pasuruan.

Sisanya tersebar di 18 kabupaten di Jawa Timur. Yasin mengatakan, alokasi dana desa tidak selalu digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

"Namun, juga untuk kegiatan pencegahan stunting yang saat ini angkanya di Jawa Timur mencapai 32,81 persen," terang dia.

Selain itu juga untuk optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan UMKM, dan pengembangan produk lokal unggulan desa melalui konsep petik, olah, kemas, dan jual.

Anggaran program dana desa di Jawa Timur terus meningkat sejak 5 tahun terakhir. Pada 2015, Jawa Timur disuntik Rp 2,214 triliun.

Jumlah itu terus naik hingga pada 2020 mendatang menjadi Rp 2,654 triliun.

Berbagai program pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur termasuk program dana desa tercatat berhasil menurunkan angka kemiskinan di perkotaan dan pedesaan.

Baca juga: Pilkades Serentak 45 Desa di Karawang Digelar Februari 2020

Yasin melanjutkan, data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur pada Maret 2019 menyebut, pada periode September 2018-Maret 2019, kemiskinan di pedesaan turun sebesar 171.070 orang (0,78%) sedangkan di perkotaan turun sebesar 8.820 (0,13%).

Walaupun usaha Pemprov Jatim dalam memerangi kemiskinan sudah membuahkan hasil, namun, menurut Yasin, memang belum optimal.

Hal tersebut karena jika dilihat dari persentase, penduduk miskin di Jawa Timur masih di atas  penduduk miskin Nasional yaitu sebesar 0,96 persen.

Persentase penduduk miskin Jawa Timur pada Maret 2019 sebesar 10,37 persen sedangkan persentase rata-rata penduduk miskin Nasional pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com