Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direlokasi karena Proyek DDT, Pedagang Pisang akan Datangi Anies Besok

Kompas.com - 24/11/2019, 22:48 WIB
Dean Pahrevi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang pisang di Jalan Raya Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, akan mendatangi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ke Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/11/2019).

Salah satu koordinator pedagang pisang Deden Mulyandi, mengatakan, kedatang mereka untuk menyampaikan permasalahan relokasi pedagang pisang yang terkena imbas dari proyek pembangunan double-double track (DDT) kereta api.

"Kita besok mau ke Balai Kota, mau ke gubernur sampaikan permohonan kami melalui surat," kata Deden di lokasi, Minggu (24/11/2019).

Baca juga: Akan Direlokasi karena Terkena Proyek DDT, Pedagang Pisang Khawatir Ditinggal Pelanggan

Adapun permohonan yang ingin disampaikan ialah meminta agar Pemprov DKI Jakarta merelokasi pedagang ke lokasi berdagang baru yang memadai dan tidak jauh dari lokasi sebelumnya.

Para pedagang juga akan meminta Anies untuk menyampaikan ke PT KAI untuk memberikan kelonggaran waktu kepada para pedagang, agar bersiap-siap untuk pindah.

"Karena kita bongkar-bongkar lapak juga tidak cukup satu minggu," ujar Deden.

Sebelumnya diberitakan, para pedagang pisang diberikan waktu untuk mengosongkan lapaknya sampai akhir November 2019.

Namun, hal itu dirasa pedagang tidak cukup. Sebab, sulit bagi pedagang untuk mencari lapak baru karena khawatir ditinggal pelanggan.

"Pemerintah kasih kita tempat di Pasar Klender, kami tidak mau, tidak setuju. Di sana sepi pengunjung, ada ratusan pedagang di sana tapi milihnya berjualan di jalanan. Kita juga butuh waktu relokasi agak lama karena ini kan pisang gampang busuk, sulit juga cari tempat baru," ujar Yus Rustadi, salah satu koordinator pedagang pisang.

Baca juga: Digusur karena Ada Proyek DDT, Pedagang Pisang di Pisangan Lama Keluhkan Waktu untuk Relokasi yang Mepet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com