Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Agam Diduga karena Pembalakan Liar, Andre Rosiade: Jika Polda Tak Respons, Lapor ke Mabes

Kompas.com - 24/11/2019, 18:59 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade berjanji akan mengecek informasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, soal dugaan penyebab banjir badang dan longsor di Agam, Sumbar.

Banjir bandang di Agam diduga karena adanya pembalakan liar.

"Akan saya cek ke BKSDA Sumbar. Apa datanya valid dan punya bukti," kata Andre saat meninjau banjir badang dan longsor di Tanjung Sani, Tanjung Mutiara, Agam, Minggu (24/11/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Banjir dan Longsor di Agam, Diduga karena Pembalakan Liar hingga Tetapkan Status Tanggap Darurat

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, persolan tersebut harus diselesaikan Polda Sumbar, jika memang terbukti ada pembalakan liar di daerah tersebut.

"Saran saya, jika Polda Sumbar tidak meresponsnya, laporkan ke Bareskrim Polri. Biar Mabes Polri yang mengusut," kata Andre.

Sebelumnya diberitakan, BKSDA Sumbar menduga banjir bandang dan longsor di Galapuang, Tanjung Sani, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (20/11/2019), karena pembalakan liar di Cagar Alam Maninjau.

Daerah tersebut sudah pernah terjadi banjir bandang dan longsor pada Juli 2019.

Kepala BKSDA Sumbar, Erly Sukrismanto mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembabatan kayu.

Petugas juga telah memasang plang pengumuman di daerah itu. Namun, plang dicabut dan pembalakan masih terjadi.

Sementara, Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal memastikan musibah banjir bandang yang melanda permukiman warga di Jorong Galapuang, Agam, bukan karena adanya kerusakan hutan.

Baca juga: Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor

Fakhrizal mengatakan, banjir yang menerjang kawasan itu merupakan musibah.

Hal ini diakibatkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Apalagi di daerah yang terdampak merupakan zona merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com