SOLO, KOMPAS.com - Pemilik kuliner legendaris sate kambing Pak Manto yang berada di Jalan Honggowongso nomor 36, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Sumanto (56) meninggal dunia.
Sumanto meninggal karena sakit lambung di Rumah Sakit (RS) Dr Oen Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/11/2019) sekitar 16.05 WIB.
Sumanto dimakamkan di pemakaman Astana Dondong Joho, Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2019).
Berangkat dari rumah duka Mojo, Pasar Kliwon, Solo pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Mencicipi Sate Kambing Sabang dan Gulainya yang Tersohor di Menteng
Putri sulung Sumanto, Desi Paulina Novita Sari mengatakan, semasa hidup ayahnya tersebut dikenal sebagai sosok orangtua yang tekun dan pekerja keras.
Hal tersebut terlihat dari awal pertama kali merintis usaha kuliner sate kambing.
Kuliner sate kambing Pak Manto didirikan sekitar tahun 1990. Sumanto awalnya hanya ikut orang berjualan sate.
Dari situ Sumanto sambil belajar. Setelah cukup modal, Sumanto memberanikan diri membuka warung sate kambing dengan dibantu oleh ketiga anaknya.
"Waktu itu bapak ikut sama orang berjualan sate. Karena mau belajar gigih, kerja keras dan adanya sedikit modal untuk buka sendiri," kata Desi di rumah duka Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2019).
Baca juga: Sate Kambing Muda Masyhudi, Langganan Rhoma Irama
Sumanto pernah mengalami jatuh bangun dalam merintis kuliner sate kambing. Bahkan, Sumanto sampai pinjam uang ke bank untuk modal usaha.
"Dulu pernah seharian buka itu hanya ada satu dua orang mampir beli sate," terangnya.
Sumanto sempat berpindah lokasi berjualan hingga akhirnya sekarang menempati di Jalan Honggowongso sekitaran Pasar Kembang. Setiap hari warung sate kambing Pak Manto ramai pembeli.
"Adanya sosial media (Twitter, IG dan Youtube) itu sangat berpengaruh usaha kita," imbuh dia.
Baca juga: Mudik Lewat Pantura, Berani Coba 5 Sate Kambing Muda Favorit di Tegal?
Sate kambing Pak Manto sekarang telah membuka cabang di beberapa kota besar, seperti Semarang, Surabaya dan Jakarta. Sate kambing Pak Manto selalu mempertahankan kualitas.
"Alhamdulillah, bisa buka cabang," terang dia.
Desi mengatakan, banyak nasihat yang diberikan ayahnya kepada anak-anaknya sebelum meninggal. Salah satunya adalah tentang kejujuran.
"Banyak nasihat dari bapak. Jujur itu penting, jujur itu pondasi untuk berkarir. Untuk apapun jujur itu nomor satu yang lainnya mengikuti," tuturnya.