Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Harga Sawit Anjlok, Musi Banyuasin Bangun Pabrik Pengolahan

Kompas.com - 23/11/2019, 18:27 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MUSI BANYUASIN, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan akan membangun pabrik Palm Oil dan Crude Palm Oil (IPO-CPO) untuk mengatasi anjloknya harga sawit, sehingga para petani tidak merugi.

Pembangunan pabrik IPO dan CPO tersebut direncanakan dimulai pada tahun 2020 mendatang dan bisa beroperasi pada 2021.

Sekda  Pemkab Muba Apriyadi mengatakan, realisasi proyek industri pabrik IPO dan CPO yang bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) diharapkan bisa menjadi salah satu solusi atas anjloknya harga sawit yang saat ini terjadi.

Baca juga: Bangkai Gajah Betina Ditemukan di Areal Kebun Sawit di Aceh Timur

Menurut Apriyadi, pembangunan pabrik IPO dan CPO pun telah mendapatkan dukungan dari pihak Kementerian hingga Presiden Joko Widodo.

"Ini akan menjadi jalan keluar dari titik lemahnya harga sawit yang anjlok di kalangan petani rakyat. Proyek ini telah mendapatkan dukungan beberapa Kementerian terkait dan yang paling penting ini merupakan harapan dari Presiden RI Joko Widodo, untuk mensejahterakan petani"kata Apriyadi, Sabtu (23/11/2019).

Tim Pembangunan Pabrik Industri IPO dan CPO, Dr IGBN Makertihartha menambahkan, realisasi pembangunan pabrik  di Muba  dapat menjadi proyek industri percontohan di Indonesia. 

Sebab, proyek tersebut dapat mendorong peningkatan kesejahteraan petani sawit.

Baca juga: Cak Imin Lobi Parlemen Eropa Buka Blokir Sawit

"Pada awal 2020 pembangunan dimulai dan untuk lokasi yang sudah di survei yakni di Kecamatan Sungai Lilin,Muba "kata Makertihartha. 

Makertihartha menjelaskan, hasil turunan produksi pabrik IPO dan CPO akan menghasilkan bahan bakar nabati berupa biofuel, avtur hijau, dan gasoline yang kualitasnya di atas bahan bakar minyak pada umumnya. Selain itu, realisasi biofuel ini nantinya akan sangat terbantu dalam pengembangan energi di Indonesia.

"Muba akan menjadi pelopor menghasilkan energi baru terbarukan biofuel berbasis kelapa sawit,"jelasnya.

Jika 17 juta ton kelapa sawit didistribusikan untuk pengelolaan biofuel, Indonesia diklaim mampu  menghemat 9 miliar dollar AS. Selain itu, impor BBM pun bisa berkurang dengan adanya biofuel dari Muba.

"Avtur dari sawit, titik beku - 7.0 derajat celcius. Dibanding dari fossil yang  - 4.0. Kalau berbicara kualitas tentu sangat baik sekali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com