Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru, Perahu di Dasar Bengawan Solo Ternyata Kendaraan Tentara AS

Kompas.com - 23/11/2019, 13:30 WIB
Kontributor Gresik, Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Ada hal menarik pasca tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi terhadap perahu baja yang ditemukan di dasar aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur.

Semula, tim arkeolog sempat memprediksi bahwa temuan tersebut berasal dari zaman kolonial Belanda pada masa penjajahan.

Namun, setelah dilakukan penelitian pasca perahu diangkat ke permukaan, ternyata diketahui perahu-perahu itu bukan buatan Belanda.

Perahu itu merupakan buatan Amerika Serikat yang sempat berafiliasi dengan Inggris pada masa Perang Dunia II.

"Setelah perahu berhasil diangkat ke permukaan, kami menemukan adanya emblem atau logo bertulis MEB 6 di badan perahu," ujar arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

Tulisan MEB 6, menurut Wicaksono, merupakan singkatan dari Marine Expeditionary Brigade.

Atas petunjuk ini, tim BPCB Jawa Timur meyakini apabila perahu tersebut buatan Amerika Serikat, lantaran logo tersebut merupakan milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

"Bisa saja saat itu digunakan oleh Amerika untuk mendukung Inggris melakukan agresi, untuk melawan kekuatan armada Jepang di Indonesia. Karena pada saat itu kan masih dalam waktu Perang Dunia II, dengan kedua negara masih tergabung dalam barisan sekutu," kata Wicaksono.

Salah satu literasi contoh di masa lampau, terkait perahu yang ditemukan di aliran Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.Dok. BPCB Jawa Timur Salah satu literasi contoh di masa lampau, terkait perahu yang ditemukan di aliran Bengawan Solo di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan.
Menurut literasi yang dipelajari oleh tim BPCB Jawa Timur, perahu jenis tersebut diketahui biasa digunakan sebagai alat sarana mobilisasi tentara.

Selain itu, perahu juga dapat difungsikan menjadi jembatan, bila berjumlah banyak dan ditempatkan secara berjajar.

"Tapi kalau saya pribadi itu lebih cenderung berpendapat bila perahu-perahu itu merupakan sarana penyeberangan dengan menggunakan mesin untuk mengangkut tentara. Bisa pula mereka saat itu masuk melalui Bengawan Solo di Lamongan untuk melakukan serangan ke Surabaya," ucap dia.

Hingga saat ini, tim peneliti dan warga yang membantu mengangkat perahu tidak menemukan adanya mesin pendukung perahu di sekitar lokasi penemuan.

Baru dua dari tiga perahu yang sudah berhasil diangkat dari dasar Bengawan Solo.

Dua perahu tersebut kini sudah di tempatkan di halaman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com