YOGYAKARTA, KOMPAS.com - CB (16), pelaku penusukan terhadap guru SMK di Kulonprogo, Yogyakarta WPA (35) warga Dusun Sambeng, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, diduga mengalami gangguan jiwa.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya mengatakan penyebab gangguan kejiwaan itu, diduga karena pelaku CB kerap ditolak cintanya oleh WPA.
"Pelaku mengaggumi gurunya itu sejak duduk di bangku kelas X." ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya saat dihubungi wartawan, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: Mengaku Cinta, Murid Ini Tusuk Gurunya yang Sedang Tidur
Riko menuturkan, kejadian penusukan terjadi saat pelaku mendatangi kediaman WPA untuk mencuri pakaian yang tengah dijemur.
"Dia mengambil pakaian milik gurunya, gitu. Dan dari pemeriksaan itu, dia (CB) mengaku kalau mengambil (pakaian gurunya) hanya malam itu saja," ujarnya.
Meski pelaku diduga mengidap gangguan jiwa, namun polisi tetap memproses CB secara hukum.
"Pelaku sudah diproses sidik unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA)," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Penusukan Istri di Bali Kerap Lakukan KDRT
Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bantul, Aipda Mustafa menuturkan, pelaku kerap mengamati WPA dari kejauhan.
"Pelaku tak pernah berbicara dengan korban secara intensif," ujarnya.
Mustafa menambahkan, korban ditusuk saat tidur di rumahnya pada Rabu (20/11/2019) malam. Korban terluka di bagian bagian ulu hati selebar 3 sentimeter dan panjang 7 sentimeter.
Oleh keluarga, korban dibawa ke RS UII Kecamatan Srandakan. Namun, karena luka serius, kemudian dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.