Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM di Sulbar Kian Langka, Satu Mobil Maksimal Beli Rp 200.000 di SPBU, Harus Antre 10 Jam

Kompas.com - 22/11/2019, 13:19 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.comKelangkaan BBM semakin menjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), mulai dari wilayah Polewali Mandar, Majene hingga Mamuju.

Kelangkaan BBM terjadi sejak sebulan terakhir, terutama di SPBU-SPBU di jalur Trans Sulawesi. 

Akibatnya, setiap hari terjadi pemandangan antrean panjang kendaraan di SPBU hingga lebih dari 1 Km.

Para pengendara mobil dan motor rela antre berjam-jam, atau bahkan dari pagi hingga sore demi mendapatkan tetesan BBM. 

Pihak SPBU pun kemudian memberlakukan sistem jatah ke pengendara yang antre. 

Untuk kendaraan roda empat (mobil) dan truk, per hari hanya boleh membeli BBM Rp 200.000. Sementara untuk motor disesuaikan dengan kapasitas tangki. 

Kacaunya sistem distribusi BBM Pertamina

Anwar, salah satu sopir truk di Polewali Mandar, mengeluh karena hampir separuh waktunya dihabiskan di SPBU unutk menunggu pasokan BBM datang.

Seperti pengendara lainnya, Anwar berharap pemerintah bisa segera membenahi sistem distribusi BBM hingga ke tingkat paling bawah, agar tidak memicu keresahan sosial.

“Begini ini pak, setiap hari antre berjam-jam bahkan hingga malam hari sampai dapat BBM,” kata Anwar, saat ditemui Kompas.com di salah satu SPBU di jalur Trans Sulawesi, Polewali Mandar, Jumat (21/11/2019). 

Pantauan Kompas.com di sebuah SPBU di Jalan Haji Andi Depu, Kecamatan Polewali Mandar, ratusan kendaraan antre setiap hari untuk mendapatkan BBM, terutama solar. Rata-rata pengendara antre hingga 10 jam. 

Akibatnya antrean kendaraan pun mengular hingga 2 km dari dua arah.

Hal ini memicu kemacetan panjang di jalur Trans Sulawesi barat setiap hari, lantaran dua sisi jalan kerap dijadikan deretan kendaraan antre BBM.

Kebijakan pengurangan jatah BBM oleh Pertamina

Karyawan SPBU Andi Depu bernama Gussman menyebutkan, kelangkaan BBM ini dipicu kebijakan pengurangan jatah BBM dari depot Pertamina, sehingga berdampak pada kurangnya pasokan dan antrean panjang di SPBU.

Menurut Gusman, biasanya setiap SPBU mendapatkan jatah 16.000 liter BBM, kini dikurangi jadi 8.000 liter saja. Praktis, setiap SPBU hanya beroperasi beberapa jam saja sebelum jatah mereka habis. 

Oleh sebab itulah mereka melakukan penjatahan kepada setiap mobil dan truk yang membeli BBM. 

 

"Saat ini kami berlakukan pengurangan jatah BBM kepada kendaraan roda empat hanya Rp 200.000, sedang motor tetap,” ujar Gusman. 

Sementara itu, di Kabupaten Majene dan Mamuju, sejumlah SPBU sudah dijaga polisi untuk mengantisipasi keributan akibat antre BBM.

Pihak pengelola SPBU yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan jika hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak Pertamina terkait kelangkaan BBM yang semakin parah selama sebulan terakhir di Sulawesi Barat. 

"Pihak pertamina juga belum turun tangan memberi penjelasan soal kebijakan pengurangan jatah BBM di setiap SPBU," keluhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com