Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Serangan Harimau, Wisatawan Gunung Dempo Dilarang Berkemah Malam

Kompas.com - 21/11/2019, 16:42 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PAGARALAM, KOMPAS.com - Para wisatawan Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, dilarang berkemah hingga malam hari.

Larangan itu dikeluarkan oleh pemerintah setempat, pasca-munculnya seekor harimau Sumatera, yang menerkam salah satu wisatawan hingga menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu, harimau yang sama juga menerkam satu petani di Kabupaten Lahat hingga tewas.

Baca juga: Penyerang Petani Kopi dan Wisatawan Gunung Dempo Diduga Harimau yang Sama

Kepala Dinas Pariwisata Kota Pagaralam, Syamsul Bahri Burlian menuturkan, batas waktu kunjungan wisata di taman Gunung Dempo saat ini hanya diperbolehkan sampai sore hari. 

"Untuk sekarang dilarang berwisata di sekitar taman Gunung Dempo hingga malam. Pemberlakukan batas jam ini, sampai kondisi kembali kondusif," kata Syamsul, Kamis (21/11/2019).

Syamsul menerangkan, pihaknya saat ini menunggu kabar dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, untuk mengetahui tindak lanjut keberadaan harimau sumatera yang kini membuat warga resah.

Selama larangan tersebut berlaku, para wisatawan hanya diperbolehkan berkeliling sekitar kebun teh dan Dempo Park.

"Warga juga harus tetap hati-hati kalau masih ingin berkeliling kebun teh," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Pos SAR Pagar Alam, Alfaris, mengaku, saat ini jalur pendakian dari Tugu Rimau telah ditutup untuk para pendaki.

Seluruh jalur pendakian diarahkan melalui kampung IV.

Baca juga: Lagi Berkemah, Wisatawan Taman Gunung Dempo Diterkam Harimau

"Hal ini juga diberlakukan untuk mengontrol para pendaki. Sekarang hanya diperbolehkan melewati Jalur Kampung VI. Jalur Tugu Rimau hanya digunakan untuk evakuasi," kata Alfaris.

Diberitakan sebelumnya, seekor harimau sumatera telah dua kali menyerang warga.

Korban pertama adalah Irfan (19) wisatawan taman Gunung Dempo, Kota Pagaralam yang harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena mengalami luka robek yang serius.

Ia diterkam harimau ketika sedang berkemah bersama rekannya pada Sabtu (16/11/2019).

Lalu, Kuswanto (57), petani kopi di Kabupaten Lahat yang tewas diterkam harimau ketika sedang menebang pohon, pada Minggu (17/11/2019). Akibat penyerangan itu, korban tewas di tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com