Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Robohnya Aula SMKN 1 Miri Dapat Bantuan Pengobatan dari Pemkab Sragen

Kompas.com - 21/11/2019, 06:19 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan memberikan bantuan pengobatan kepada siswa yang menjadi korban robohnya aula SMKN 1 Miri, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019) sore.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno ditemui saat meninjau robohnya aula sekolah setempat.

"Tentu Pemkab akan memberikan bantuan pengobatan kepada siswa," kata Dedy.

Dalam memberikan bantuan pengobatan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Pasalnya, pengelolaan SMK sekarang di bawah Provinsi.

Baca juga: Kesaksian Siswa Korban Robohnya Aula SMKN 1 Miri Sragen

Dedy juga menjelaskan, pemberian bantuan pengobatan itu agar para orangtua siswa tidak terbebani secara biaya untuk pengobatannya.

"Harapan kita bisa membantu korban ini dalam pengobatannya," jelasnya.

Dedy menyampaikan, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di wilayah Miri dan sekitarnya itu membuat sejumlah bangunan rusak. Salah satunya adalah aula milik SMKN 1 Miri, Sragen.

Sebab, aula SMKN 1 Miri tersebut perbatasan dengan area terbuka. Angin begitu kencang sehingga membuat aula sekolah itu roboh dan menimpa siswa yang sedang berteduh.

Baca juga: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa, Kegiatan Belajar Tetap Berlanjut

Penyebab aula roboh

Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang merobohkan aula terbuka di SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019) sore.

Akibat kejadian itu, 22 siswa yang sedang berteduh tertimbun reruntuhan dan mengalami luka. Para siswa langsung dilarikan ke ke rumah sakit.

Kepala SMKN 1 Miri, Sarno menjelaskan, hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

Para siswa saat itu sedang membuat pagar lapangan tenis. Namun, karena hujan deras sebagian para siswa berteduh di aula.

"Kejadiannya itu menjelang shalat ashar, hujan turun anak-anak berteduh. Hujannya sangat deras sekali. Ada saksi anak saya tanya itu katanya sampai tidak kelihatan karena kabut," kata Sarno, saat ditemui di lokasi, Rabu.

Baca juga: Detik-detik Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa

Guru sudah peringatkan

Dia menambahkan, para siswa yang berteduh di aula tersebut sebenarnya sudah diperingatkan oleh seorang guru pengelasan, Manto.

Sebagian siswa sudah berpindah lokasi berteduh dan sebagian masih bertahan di aula.

"Pak guru sempat menghalau siswa supaya cepat pergi meninggalkan aula. Namanya anak banyak merasa hujan tetap berteduh, dan sebagian ada yang pergi meninggalkan aula," terang dia.

"Dan, gurunya (yang menghalau) siswa meninggalkan aula sempat kena reruntuhan saat memberikan pertolongan siswa. Tapi tidak terlalu serius lukanya," ujar dia.

Baca juga: Aula SMKN 1 Miri Sragen Roboh Timbun 22 Siswa, Sebagian Patah Tulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com