Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Minyak di Laut Karawang Melimpah, Pertamina Bakal Kembali Mengeksplorasi

Kompas.com - 20/11/2019, 07:42 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Seusai menyumbat sumur YYA-1 yang bocor, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bakal tetap mengeksplorasi minyak di laut Karawang. Alasannya, cadangan minyak di tempat itu masih melimpah.

"Kami akan kaji untuk kembali eksplorasi di sana. Karena cadangan minyak dan gasnya masih besar," kata VP Relations PHE Ifki Sukarya di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Selasa (19/11/2019).

Ifki memastikan eksplorasi di sumur baru positif dilakukan. Sebab, di bawah laut Karawang masih tersimpan cadangan minyak cukup besar. Cadangan itu dinilai cukup diambil hingga 20 tahun ke depan, dengan produksi 4.000 hingga 5.000 barrel per hari. Sementara untuk gas bisa mencapai 25 MMBTU.

"Kan lumayan itu untuk industri atau PLN," ungkapnya.

Baca juga: DPR Desak Pertamina dan KLHK Selesaikan Kasus Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Ifki menyebutkan, sumur YYA-1 sudah disemen dan dinilai sudah aman. Sumur YYA 2 dan 3 juga sudah ditutup permanen.

Ifki mengatakan, untuk mencegah kebocoran terulang, lokasi sumur baru dipastikan tak akan dekat dengan lokasi sumur YYA-1 yang bocor beberapa bulan lalu.

Pihaknya akan mencari lokasi yang aman.

"Jaraknya yang aman saja, sekitar 2 kilometer dari sumur lama yang bocor," ungkap Ifki.

Baca juga: Akhir September, Pertamina Janji Selesaikan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Fokus pemulihan kasus tumpahan minyak

Hanya saja, kata Ifki, sebelum proyek sumur baru dimulai, Pertamina fokus memulihkan lingkungan yang rusak akibat pencemaran minyak mentah.

Pertamin menggandeng sejumlah ahli dari IPB dan ITB untuk mendata berbagai dampak pencemaran minyak di pesisir Karawang.

"Kami akan klasifikasi pantai yang rusak. Mana yang terpapar terparah atau sedang. Untuk efektivitas pemulihan," katanya.

Sedangkan soal tanggung jawab dampak sosial dari pencemaran tersebut, Pertamina mengaku masih mendata secara akurat berbagai kerugian yang dialami masyarakat pesisir Karawang.

Baca juga: 234 Hektare Terumbu Karang di Laut Karawang Terindikasi Terdampak Tumpahan Minyak

Salah satunya untuk mencegah penggelembungan data.

"Setelah data pasti, kami berikan ganti rugi sesuai aturan," ujarnya.

Selama penghitungan ganti rugi berlangsung, tambahnya, Pertamina tetap bekerja membersihkan sisa-sisa tumpahan minyak yang berada di laut lepas atau yang mendarat ke pantai.

"Seberapa lama waktu pemulihan, kami belum tahu. Yang pasti Pertamina akan melakukan hal itu sesuai arahan pemerintah atau pihak terkait lainnya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com