Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Kuswanto Pascaoperasi, Tulang Pinggul Hilang, Feses Bocor di Bekas Jahitan Perut

Kompas.com - 20/11/2019, 06:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Luka berlubang menganga sebesar bola pingpong masih bersarang di pantat kanan Kuswanto (37), warga Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Cedera yang menyisakan rongga pascaoperasi medis setahun lalu itu terhitung mengerut ketimbang sebelumnya yang empat kali lipat lebih besar ukurannya. 

Luka tembus ke dalam itu terbalut perban yang setiap saat diganti oleh petugas puskesmas yang merawatnya. 

Tak hanya itu saja, di perut Kuswanto juga ada luka kering memanjang bekas jahitan pascaoperasi serta ada lubang kecil untuk anus buatan.

Inilah kisah dan derita Kuswanto, yang saat disambangi Kompas.com mengatakan jika bisa memutar waktu, ia memilih untuk tidak dioperasi...

Baca juga: Derita Habiba, Jalan Kaki 1 Kilometer untuk Dapatkan Air Bersih

 

Operasi paha atas

Paman Kuswanto, Siswandi (45) saat ditemui Kompas.com di kediaman orangtua Kuswanto, Kamis (14/11/2019) pagi menceritakan ihwal derita yang mendera keponakannya itu. Kuswanto juga merupakan tokoh warga setempat. 

 

Menurut Siswandi, pada pertengahan 2018, Kuswanto harus menjalani operasi penggantian tulang sendi pinggul kanan (tulang paha bagian atas) di sebuah rumah sakit di Jawa Tengah setelah diidentifikasi menderita tulang keropos 

Sebelum menjalani pembedahan, Kuswanto didampingi keluarganya berkonsultasi ke rumah sakit di wilayahnya, lalu ke rumah sakit di Jawa Tengah.

"Di rumah sakit di Jawa Tengah, Kuswanto menjalani operasi. Tulang sendi paha atas diangkat dan diganti dengan tulang buatan. Katanya sih tulang keropos," kata Siswandi. 

Pascaoperasi, Kuswanto menjalani 10 bulan kontrol. Namun setelah itu, tim medis rumah sakit menginformasikan untuk menjalani operasi kedua karena tulang buatan kurang pas dan akan diganti yang baru. 

Namun saat operasi, tim medis hanya mengambil tulang buatan itu tanpa sempat mengganti dengan tulang buatan yang baru. Alasannya kehabisan waktu dan jika diteruskan bisa fatal karena Kuswanto pendarahan hebat saat operasi.

"Jadi, bagian pantat kanan kosong karena diambil tulang buatannya," ungkap Siswandi yang terus mendampingi Kuswanto sejak awal operasi hingga rampung.

Beberapa hari pascaoperasi yang kedua, bukannya berangsur membaik, kondisi kesehatan Kuswanto justru kian terpuruk. Kuswanto bahkan tak lagi bisa buang gas, buang air kecil dan buang air besar.

 

Akibatnya, rumah sakit merujuk Kuswanto ke rumah sakit lain di Jawa Tengah. 

Baca juga: Derita Bayi Mizyan, Kulitnya seperti Plastik, Selalu Menangis Saat Mengelupas

Ganti operasi perut 

Di rumah sakit baru, Kuswanto menjalani perawatan selama satu bulan. Dia tercatat telah menjalani dua kali operasi perut setelah ditemukan adanya gangguan fungsi pada usus besar. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com