UNGARAN, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2019, sebanyak 17.060 penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Jawa Tengah telah diwisuda atau tak lagi menerima bantuan dari program tersebut.
Selain karena sudah tidak memiliki komponen sebagai syarat penerima PKH, sebagian besar mengundurkan diri karena menyatakan sudah mampu.
Koordinator Wilayah PKH Jateng Arif Rohman Muis mengatakan, sejak 2015 sudah ada 256.224 penerima PKH Jateng yang diwisuda.
"Jumlah itu akan terus meningkat karena setiap hari selalu ada data baru," uja Arif, saat PKH Jateng Fest 2019 di GOR Wujil Ungaran Kabupaten Semarang, Selasa (19/11/2019).
Baca juga: Ganjar Pastikan Penerima PKH yang Sudah Lulus Tetap dapat Pendampingan
Mereka yang sudah lulus selalu dilibatkan dalam pertemuan untuk memotivasi penerima manfaat lain agar bisa mandiri.
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik keberhasilan PKH dalam membantu pengentasan kemiskinan di Jateng.
Namun, yang membuatnya bangga adalah kesadaran masyarakat yang menyatakan mundur dari program bantuan itu.
"Saya acungi jempol dan berikan penghormatan kepada masyarakat yang menyatakan mundur dari PKH. Mereka menyatakan bahwa ya, hari ini saya sudah mampu. Maaf saya tidak miskin lagi, sudah mandiri, dan bantuan ini lebih baik untuk mereka yang membutuhkan. Ini sikap yang benar-benar saya banggakan dari warga saya," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, kesadaran sangat penting untuk menyukseskan program bantuan dari pemerintah.
"Dengan begitu, maka bantuan-bantuan dari pemerintah menjadi tepat sasaran, dan pengentasan kemiskinan akan lebih cepat," tutur Ganjar.
Warga yang mundur dari PKH tetap akan didampingi. Mereka akan diberikan pendampingan, pelatihan bahkan akses modal untuk semakin berdikari.
"Mayoritas mereka yang mundur sudah memiliki usaha, maka sekarang Dinas UKM bisa masuk, Dinas Koperasi atau Perdagangan untuk mendampingi mereka. Tetap akan kami kawal, apakah pemberian pelatihan, akses modal hingga pemasaran, agar bisnis mereka semakin maju lagi," ucap Ganjar.
Baca juga: Warga Penerima Bantuan PKH Mundur, Diduga karena Malu Rumah Ditempel Stiker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.