Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Masuk Pulau Komodo Diusulkan Sistem Anggota, 1.000 Dollar AS Per Tahun

Kompas.com - 19/11/2019, 17:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut pihaknya telah membahas tarif masuk ke Pulau Komodo bersama pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan Viktor saat diwawancarai Kompas.com di Aula Fernandes, Gedung Sasando, NTT, Selasa (19/11/2019) siang.

Menurut Viktor, saat pertemuan dengan pemerintah pusat, pihaknya menawarkan tarif masuk ke komodo dengan sistem keanggotaan yang memiliki kartu khusus.

"Dalam rapat itu, saya minta untuk masuk Pulau Komodo harus menjadi member only. Itu kita tawarkan 1.000 dollar Amerika Serikat per tahun untuk bayarnya," ujar Viktor.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat: Wisatawan Miskin Tak Boleh Datang ke NTT

Viktor mengatakan, hal itu baru penawaran dari pemerintah provinsi ke pusat dan sampai saat ini belum ada keputusan bersama.

Menurut Viktor, dengan pengunjung yang terdaftar sebagai anggota, hal itu akan membatasi orang yang masuk ke Pulau Komodo.

"Itu penawaran dari provinsi dan kita akan diskusi lebih lanjut. Tapi saya pikir, itu menjadi tawaran yang baik," kata politisi Partai Nasdem itu.

Viktor pun punya dua target utama dengan tawaran sistem keanggotaan itu.

Pertama, beban Pulau Komodo sebagai kawasan yang terproteksi bisa lebih baik.

Kemudian, yang kedua, penghasilan per tahun dari Pulau Komodo bisa mencapai 50 juta dollar AS.

"Kalau 50.000 kartu, berarti 50 juta dollar Amerika Serikat. Dibandingkan dengan Rp 33 miliar pemasukan per tahun yang didapat dari Taman Nasional Komodo selama ini, jelas lompatannya yang sangat luar biasa, dan itu pemasukan per tahun,"ujar Viktor.

Baca juga: Polisi Tewas Ditabrak Mobil Saat Patroli Balap Liar di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com