Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Landa Magelang, 77 Rumah Warga Rusak

Kompas.com - 19/11/2019, 15:53 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

MAGELANG, KOMPAS.com - Angin kencang masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak Minggu (17/11/2019) lalu. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengatakan kejadian terjadi Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.

"Total kerusakan rumah akibat angin kecang di Desa Ketundan yaitu 76 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang," ujar Edi Susanto, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Imbas Angin Kencang, 270 Warga di Kota Batu Mengungsi

Dia menuturkan, dari 77 rumah rusak berada di 4 Dusun, di antaranya 45 rumah di Dusun Kiyudan, 12 di Dusun Kecitran, 8 di Dusun Krembyungan dan 11 di Dusun Semampiran. 

Berdasarkan laporan dari masyarakat, kata Edi, angin kencang mengakibatkan beberapa rumah yang mengalami rusak kebanyakan di bagian atap genting yang berhamburan.

Peristiwa yang sama juga melanda Dusun Kenalan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Senin (18/11/2019), sekitar pukul 08.50 WIB.

Tidak ada korban jiwa akibat musibah ini, namun dua rumah warga, yakni milik Muji Slamet (32) dan Priyadi (35), mengalami rusak.

"Sebagian besar kerusakan pada bagian atap. Petugas kami, bersama relawan dan warga sudah segera melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing yang berhamburan," tutur Edi.

Baca juga: Kota Batu Dilanda Angin Kencang, Akses Jalan dan Sejumlah Lokasi Wisata Ditutup

Tak berselang lama, angin kencang menerjang kawasan lereng Gunung Merbabu tepanya di Dusun Swanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, pukul 10.14 WIB. Akibatnya, rumah milik warga Parju (45) dan Tumar (35) mengalami kerusakan ringan.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menetapkan status tanggap darurat bencana pasca musibah angin kencang yang terjadi di 7 kecamatan pada 20-21 Oktober 2019 lalu.

Ribuan warga sempat mengungsi lataran sebagian besar rumah mereka rusak. 

Menurut Edi, fenomena angin kencang memang kerap terjadi terutama masa pergantian musim. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak panik, sambil menunggu arahan dari petugas di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com