Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Digusur, Warga Lingkungan Temenggungan Gelar Aksi Duduk

Kompas.com - 19/11/2019, 12:13 WIB
Dian Ade Permana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


UNGARAN, KOMPAS.com - Warga Lingkungan Tumenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatam Ambarawa, menggelar aksi duduk di jalan untuk menolak rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh PT KAI.

Mereka bersiaga karena kabar adanya penggusuran tersebut meresahkan warga

Salah seorang warga terdampak, Wahyu Hermawan mengungkapkan, total ada 287 KK yang dianggap menempati lahan milik PT KAI.

Baca juga: Korban Penggusuran Sunter: Kami Semua Pendukung Anies, tapi Kenapa Digusur?

 

Namun, hanya ada empat warga yang mendapat surat peringatan dan somasi.

"Empat rumah warga yang kabarnya akan digusur adalah milik saya, Sugiyarto, Nurcahyo, dan Totok Hariyanto," terang Wahyu, Selasa (19/11/2019).

Hermawan mengatakan, isu penggusuran tersebut diterima warga pada Senin (18/11/2019).

Namun, setelah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pihak Kelurahan Panjang, tidak ada surat tembusan dari PT KAI.

"Ya, saya tidak tahu kenapa hanya empat rumah yang disasar untuk digusur. Tapi memang ada tuduhan kami dianggap menganggu bisnis PT KAI, termasuk ingin mensertifikatkan tanah yang saat ini ditempati," papar dia.

Warga tidak menolak rencana pembangunan yang dicanangkan.

"Tapi, kalau pembangunan tersebut menyengsarakan rakyat, kami akan terus melakukan perlawanan," kata Hermawan.

Menurut dia, warga terbuka untuk diajak berdiskusi soal penempatan lahan PT KAI tersebut.

Baca juga: Stan Pasar Keputran Surabaya Digusur Juga karena Limbah Unggas Tak Terurus

 

"Tapi, harus ada kesepakatan yang sama-sama menguntungkan, jangan warga dipaksa menuruti kemauan dari KAI. Seandainya ganti rugi, ada lahan dan bangunan yang harus diganti rugi. Bukan hanya lahan yang disewa ini," ujar Hermawan.

Sementara, Lurah Panjang, Khoerur Rozikin mengaku, prihatin dengan keresahan yang dialami warga Lingkungan Temenggungan.

"Sampai saat ini, tidak ada pemberitahuan atau koordinasi dari PT KAI, sehingga kami minta warga tetap tenang dan menjaga iklim kondusif. Jangan bertindak gegabah yang bisa merugikan," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com