Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadus: Lokasi Penemuan Yoni di Situs Candi Bowo Pernah Jadi Permukiman, Ditinggal Warga Sejak 1952

Kompas.com - 19/11/2019, 07:26 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Cerita masyarakat mengiringi temuan yoni di Dusun Boworejo, Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Lamongan, Jawa Timur.

Sebelumnya, terhitung sejak Sabtu (16/11/2019), tahapan ekskavasi sudah dilakukan di lokasi penemuan yoni di situs Candi Bowo tersebut. Candi Bowo termasuk situs zaman Majapahit. 

Ekskavasi tersebut dilakukan oleh tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, dengan dibantu tenaga lokal dan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan.

Menurut penuturan warga setempat, lokasi penemuan yoni sebelumnya merupakan kawasan pemukiman.

Baca juga: Sebuah Yoni Ditemukan di Candi Peninggalan Majapahit

Ditinggalkan tahun 1952

 

Namun dikarenakan bencana yang mewabah pada saat itu, sejak 1952 masyarakat setempat berpindah meninggalkan lokasi dan memilih tinggal di lahan yang mereka tempati saat ini, di Dusun Boworejo.

"Cerita dari para orang tua dulu, tempat penemuan yoni itu adalah perkampungan. Tapi sejak 1952, semua warga pindah ke tempat yang kini kami tempati di Dusun Boworejo," tutur Kepala Dusun Boworejo, Nano Sasulihono (39), Senin (18/11/2019).

Dalam pengerjaan, tim ekskavasi sempat mencari dengan membuat sebanyak lima lubang.

Namun mereka tidak berhasil menemukan adanya landasan atau alas dari yoni, maupun struktur candi tersisa di lokasi tersebut.

"Tidak adanya struktur batu atau bata yang masih membentuk bangunan candi, kemungkinan habis diambil oleh warga sekitar tahun 1951 untuk membangun rumah dan akses jalan," ucap dia.

Baca juga: Yoni Kuno di Bawen Gagal Dipindahkan ke Museum

Dulu bernama Dusun Candi, warganya banyak kena musibah

"Dulu lokasi ini bernama Dusun Candi, namun karena masyarakat banyak mengalami kesialan dan musibah yang bahkan hingga mengakibatkan kematian, masyarakat satu dusun kemudian direlokasi dan diberi nama baru sebagai Dusun Boworejo," jelasnya.

Lokasi penemuan bekas candi yang ditengarai zaman Kerajaan Majapahit ini, berada tidak jauh dari sumber mata air.

Selain dipercaya angker, masyarakat sekitar juga masih kerap melakukan ritual turun-temurun di lokasi tersebut.

"Masyarakat Desa Cangkring hingga kini masih menyebut lokasi ini sebagai candi, dan dipercaya sebagai tempat yang angker. Bahkan hingga kini, setelah panen pertama dilakukan warga masih melakukan sedekah bumi di lokasi ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com