Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyerangan dan Pembakaran Sekretariat Mapala UMI Makassar oleh OTK

Kompas.com - 18/11/2019, 18:15 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyerangan yang dilakukan ratusan orang tak dikenal (OTK) di dalam kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, menggegerkan mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan perkuliahan, Senin (18/11/2019). 

Mahasiswa yang berada di sekitar sekretariat organisasi mahasiswa di dalam kampus itu harus melarikan diri karena ratusan OTK itu membakar sekretariat Mapala UMI yang sebenarnya sudah dibekukan birokrasi. 

Wakil Rektor III UMI Prof Laode Husein mengatakan, diduga ratusan orang yang melakukan penyerangan ini adalah sekelompok orang yang sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat UMI.

Baca juga: Sekretariat Mapala UMI Makassar Dibakar OTK 

Laode mengatakan, para pengunjuk rasa itu meminta organisasi Mapala UMI dibubarkan seutuhnya, bukan dibekukan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan. 

"Betul, dugaannya massanya sempat berdemo di rektorat tuntutannya meminta UKM Mapala ini dibubarkan, tapi nomenklatur itu kami tidak pakai, yang ada nomenklatur dibekukan termasuk pengurusnya termasuk kegiatannya dan dilarang berkegiatan mengatasnamakan UMI," kata Laode, saat diwawancara di ruangannya, Senin. 

Laode menyebut, sebelum membakar sekretariat Mapala UMI, ratusan OTK ini juga menyerang Fakultas Hukum yang lokasi sedikit berada di depan dari sekretariat Mapala UMI. 

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, para OTK ini juga merusak dengan menjebol pintu besi salah satu ruangan, yang pada saat itu sedang ada proses perkuliahan. 

Sebagian OTK itu merusak kaca-kaca dengan cara dilempar batu dan ditendang. Kursi-kursi di kelas juga dirusak. 

"Jadi, ketakutan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang belajar. Akhirnya (mereka) keluar karena merasa ketakutan dan terancam jiwanya," ujar Yudhiawan. 

Baca juga: Kasus Penganiayaan Mahasiswa UMI, Diduga Dendam Antarkelompok hingga 3 Pelaku Dikeluarkan dari Kampus

Namun, Yudhiawan enggan memastikan para pelaku tersebut mahasiswa UMI ataupun bukan, meski menyebut para pelaku sudah teridentifikasi. 

"Kami belum bisa mengatakan (pelakunya mahasiswa), yang jelas kami akan selidiki kasus ini karena ini kasus yang luar biasa, kami sebagai bangsa martarbat, tapi seperti kelakuan dari bar-bar. Ini bukan orang Indonesia," kata Yudhiawan. 

Sebelumnya diberitakan, kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK), Senin (18/11/2019) pukul 15.00 Wita. 

Buntutnya, sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UMI mengalami kerusakan akibat dibakar oleh massa tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com