Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Selidiki Penyebab Pilot Batik Air Pingsan Saat Penerbangan

Kompas.com - 17/11/2019, 19:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera menyelidiki penyebab pingsannya pilot pesawat Batik Air, yang pingsan dalam penerbangan dari Jakarta menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (17/11/2019).

Hal itu disampaikan General Manager Bandara El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Minggu sore.

Barata mengatakan, insiden itu langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari dan dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Penyebab tidak sadarkan diri pilot, masih belum dapat dipastikan, karena menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujarnya.

Baca juga: Pilot Pingsan, Batik Air Kirim Pesawat Pengganti ke Kupang

Pilot yang tak sadarkan diri, lanjut Barata, kemudian dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Siloam Kupang.

Barata pun berterima kasih atas kesigapan para personel di lapangan, baik dari internal bandara maupun kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dalam penanganan pilot yang tidak sadarkan diri.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548, rute Cengkareng-Kupang, mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (17/11/2019) siang.

Pesawat mendarat karena sang pilot bernama Djarot Harnanto disebut-sebut pingsan di dalam pesawat.

Beruntung, pesawat akhirnya berhasil mendarat mulus di bandara.

Pesawat pun ditarik menggunakan mobil push back dari ujung landasan bandara menuju ke pelataran pesawat.

Baca juga: Ini Penyebab Pilot Batik Air Dievakuasi dan Mendarat Darurat di Kupang

Pilot tersebut kemudian dievakuasi oleh tim medis, ground handling, beserta petugas pengamanan Angkasa Pura I dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com