Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Tercatat 28 Kali Gempa Susulan, Warga Diimbau Waspada Bangunan Retak dan Rusak

Kompas.com - 15/11/2019, 07:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga untuk mewaspadai gempa susulan pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,1.

"Yang diwaspadai sekarang ini adalah gempa-gempa susulan. Karena diperkirakan gempa-gempa susulan akan terus terjadi. Namun, masyarakat harus tetap tenang," kata Kepala Pusat BMKG, Dwikorita Karnawati, saat jumpa pers di Kantor BMKG, Jakarta, Jumat dinihari.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Dicabut, Gempa Susulan Masih Terjadi

Seperti dilansir dari Antara, gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,3 kembali mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Jumat pagi, sekitar pukul 05.42 WIB.

Di laman resminya, BMKG menjelaskan, lokasi gempa berada pada 1.71 LU, 126.37 BT (141 km Barat Laut Halmahera Barat, Maluku Utara) dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, sekitar pukul 05.15 WIB, wilayah yang sama diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami Berakhir Pasca-gempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara

Sementara itu, BMKG juga telah mencatat terjadi 28 kali gempa susulan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB.

"BMKG mencatat hingga pukul 01.53 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 28 kali," katanya.

Imbauan BMKG

Puluhan warga Kampung Ambong mengungsi ke Gunung Wori yang merupakan area ketinggian yang terletak di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur, Kamis (14/11/2019) tengah malam. Area ini berjarak 3 kilometer dari Kampung Ambong. Sementara Kampung Ambong sendiri hanya berjarak 300 meter dari bibir pantai. KOMPAS.com/Chermanto Tjaombah Puluhan warga Kampung Ambong mengungsi ke Gunung Wori yang merupakan area ketinggian yang terletak di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur, Kamis (14/11/2019) tengah malam. Area ini berjarak 3 kilometer dari Kampung Ambong. Sementara Kampung Ambong sendiri hanya berjarak 300 meter dari bibir pantai.

Dwikorita menambahkan, pihaknya mengimbau warga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Dwikorita.

Selain itu, untuk menghindari berita hoaks terkait gempa bumi di Maluku Utara, warga diimbau untuk mempercayai informasi resmi hanya bersumber dari BMKG di kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, antara lain, (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com