Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Humas di Kaltim Diberi Strategi Jitu Menghadapi Hoaks

Kompas.com - 14/11/2019, 18:06 WIB
Zakarias Demon Daton,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis (14/11/2019).

Rapat dihadiri para pejabat kehumasan dari pemerintah kabupaten dan kota di Kaltim, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), universitas, serta beberapa lembaga pemerintah dan swasta.

Pimpinan Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho hadir sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. 

Narasumber lainnya yakni, I Made Kertayasa, Produser News Anchor TVRI Kaltim.

Baca juga: Pemprov Kaltim Buka CPNS Lulusan SMK untuk Penyuluh Pertanian

Wisnu mengatakan, di era revolusi industri 4.0, masyarakat dihadapkan pada problem banjir informasi.

Dalam sehari, terjadi sekitar 300.000 konten informasi yang beredar. Tak sedikit dari jumlah itu yang merupakan kabar bohong atau hoaks.

Menurut Wisnu, yang menjadi problem adalah argumentasi emosional dan kepercayaan personal mendominasi fakta obyektif (post truth).

Konsekuensinya, masyarakat lebih mudah mengakses informasi hoaks ketimbang fakta.

Tantangan lain, munculnya robot-robot yang menggantikan peran manusia, termasuk kerja jurnalistik dan kehumasan.

"Karena itu, tantangan bagi komunikasi kehumasan adalah efisien dan efektif," ujar Wisnu.

Meski demikian, Wisnu menawarkan tiga solusi yang bisa jadi strategi menangkal hoaks.

Pertama, perlu ada sikap dasar skeptis dalam menghadapi banjir informasi.

Dengan begitu, orang tak mudah percaya dengan informasi yang beredar.

Sikap skeptis juga merangsang upaya uji informasi atau cek fakta. Kerja jurnalistik maupun kerja-kerja komunikasi lainnya harus memverifikasi informasi berdasarkan nalar, bukan emosi.

Solusi lain, menurut Wisnu, dengan mengoptimalkan teknologi untuk mempermudah kerja-kerja verifikasi. Peluang ini yang dinilai perlu dimaksimalkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com