Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Kisah Hasan Tebarkan Keindahan Islam di Tengah Isu Islamophobia Dunia

Kompas.com - 13/11/2019, 19:33 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) telah mengirimkan sebanyak lima ulama terbaik ke Inggris sebagai bagian program English for Ulama.

Salah satu dari lima ulama itu adalah Hasan Al Banna. Ulama asal Cirebon ini ditempatkan di Kota London untuk kemudian berdialog dengan berbagai komunitas guna menebarkan keindahan Islam di Indonesia yang cinta damai.

Ia menceritakan, salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah radikalisme dan Islamophobia.

Baca juga: English for Ulama, Latih Ulama Jabar Fasih Bicara di Kancah Internasional

“Radikalisme dan Islamophobia sekarang sudah menjadi masalah global,” kata Hasan melalui telekonferensi.

Pernyataan itu dia sampaikan saat acara Press Conference-Teleconference English for Ulama The Journey di NJB Precious, Gedung Palma, Jakarta, Selasa (12/11/2019) yang juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

English for Ulama, sebarkan pesan perdamaian

Menurut Hasan, program yang diinisiasi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil ini sukses mengumandangkan pesan kedamaian Islam dan Indonesia sebagai pemersatu.

“Indonesia, terutama Jawa Barat telah menjadi contoh yang baik. Kita berbeda-beda suku dan sangat plural sehingga negara kita menjadi contoh yang baik,” imbuh dia.

Ridwan Kamil, menurut ulama asal Cirebon itu, telah memberi contoh yang baik bahwa Islam di Indonesia harus menjadi terdepan sebagai pembawa pesan perdamaian.

Baca juga: English for Ulama, Cara Baru Diplomasi Indonesia di Tanah Inggris

“Selama ini Eropa memandang Islam dari sisi Arab. Hal itu menjadi pesan kuat bagi kita bahwa ada Islam dengan komunitas terbesar di dunia, yakni Indonesia,” kata Hasan.

Namun lanjut dia, selama ini ulama Indonesia jarang tampil sehingga program English for Ulama menjadi kesempatan emas untuk menjelaskan pada dunia tentang Islam di Indonesia.

“Kita (Islam di Indonesia) berada di tengah. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan pada dunia bahwa Islam adalah Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam),” kata Hasan.

Persiapkan diri hadapi Islamophobia

Kelima ulama yang diberangkatkan ke Inggris menurut Hasan juga telah dibekali dengan persiapan menghadapi berbagai hal, seperti pertanyaan terkait Islamophobia.

“Berbagai pertanyaan, termasuk terkait Islamophobia tentu siap kami jawab. Itu karena orang non-muslim tidak membaca Alquran dan tidak tahu Nabi Muhammad,” lanjut dia.

Ia melanjutkan, yang orang-orang non-muslim baca adalah akhlak dan etika yang disampaikan saat dialog.

“Tim dari Pemdaprov Jabar telah benar-benar mempersiapkan kami sebaik-baiknya sehingga Insyaallah kami betul-betul siap,” imbuh Hasan.

Dialog ulama Jawa Barat dengan berbagai tokoh di Inggris dalam program English for Ulama.Dok. Pemdaprov Jabar Dialog ulama Jawa Barat dengan berbagai tokoh di Inggris dalam program English for Ulama.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com