Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Penderita Gangguan Jiwa Meningkat, Kalsel Justru Kekurangan Dokter Jiwa

Kompas.com - 12/11/2019, 18:50 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, Kalimantan Selatan (Kalsel), Dokter Dharma Putra mengatakan, Kalsel saat ini kekurangan dokter jiwa.

RSJ Sambang Lihum, kata Dharma, hanya memiliki 3 dokter yang harus menangani 400 pasien gangguan jiwa yang saat ini menjalani rawat inap.

Apalagi angka penderita gangguan jiwa di Kalsel, menurutnya, terus meningkat. Dari data yang dimiliki RSJ Sambang Lihum, sudah ada 6.000 penderita gangguan jiwa berat. Walaupun hanya 400 orang yang dirawat inap.

"Kita sebenarnya membutuhkan 9 orang dokter jiwa. Selain itu, kita juga butuh konsultan 2 orang, di Kalsel ini kan ada 6.000 penderita gangguan jiwa berat," ujar Dharma Putra kepada wartawan di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional di RSJ Sambang Lihum, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Kakek Pengidap Gangguan Jiwa Bakar Rumahnya, Cucu Nyaris Jadi Korban

Banyaknya jumlah penderita gangguan jiwa, lanjut Dharma, membuat pihaknya terpaksa menyewa dan mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.

Mendatangkan dokter dari Surabaya, kata dia, RSJ Sambang Lihum harus merogoh kocek dalam-dalam.

Seorang dokter jiwa yang didatangkan dari Surabaya harus dibayar Rp 25 juta.

Belum lagi pihaknya juga harus membiayai seluruh akomodasi selama dokter tersebut berada di Kalsel.

"Untuk menutupi kekurangan itu, terpaksa kita menyewa dokter dan konsultan dari Surabaya, sekali datang kita bayar 25 juta dan itu sudah MOU dari Rumah Sakit Dr Soetomo," katanya.

Agar ke depan tak lagi menyewa dokter dan konsultan dari Surabaya, RSJ Sambang Lihum mengaku sudah menyekolahkan dokter spesialis dan konsultan.

Dharma berharap para dokter yang disekolahkan nantinya akan kembali ditempatkan di RSJ Sambang Lihum.

"Mudah-mudahan dokter yang disekolahkan kembali ke Kalsel, jangan ditempatkan di rumah sakit lain, karena bisa jeblok lagi pelayanan di sini," katanya.

Baca juga: Ayah Meninggal Ibu Gangguan Jiwa, Siswa Kelas 5 Curi Ponsel untuk Biaya Sekolah

Selain kekurangan dokter jiwa dan konsultan, RSJ Sambang Lihum juga kekurangan tenaga perawat spesialis gangguan jiwa.

RSJ Sambang Lihum saat ini masih membutuhkan 5 orang perawat spesialis gangguan jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com