Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Cianjur Daur Ulang Kantong Kresek Jadi Paving Blok

Kompas.com - 12/11/2019, 17:51 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Kreativitas pemuda Karang Taruna Kampung Kedung Hilir RT 001/003, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) ini mendaur ulang kantong kresek menjadi paving blok.

Ipung (27), anggota karang taruna setempat menuturkan, kegiatan memproduksi paving blok dari bahan daur ulang kantong kresek sudah ditekuni sejak dua bulan terakhir.

Untuk bahan bakunya sendiri, ia bersama kawannya rutin keliling kampung seminggu dua kali untuk menampung sampah rumah tangga dari warga.

"Sampah yang kita dapat dipilih, yang berbahan plastik kita pisahkan. Plastik sebelumnya kita cacah terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke dalam tong atau drum dengan campuran pasir dan oli bekas untuk digodok hingga menyatu," tutur Ipung, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Enam Daerah di Jabar Miliki Pusat Daur Ulang dan Bank Sampah Induk

Dia menambahkan, jumlah takaran kantong kresek, pasir, dan oli sebagai bahan campuran itu sendiri harus tepat, karena akan berpengaruh terhadap hasil cetakan paving blok.

“Awalnya juga saya coba berkali-kali gagal terus, enam kali percobaan gagal, yang ketujuh alhamdulilah bisa. Dari 1 kilogram kantong plastik bisa menghasilkan satu paving blok,” katanya.

Namun, sejauh ini mereka belum berani memproduksi produk secara massal. Untuk setiap kali produksi, Ipung hanya membuat 3-5 buah paving blok sebagai sampel.

“Belum berani dipasarkan karena belum di uji lab. Takutnya kalau ada orderan, terus kita produksi banyak, ternyata berdampak terhadap lingkungan. Semoga saja pemerintah mau fasilitasi untuk uji lab sampel kami,” ujar dia.

Baca juga: Peternakan Lalat di China Bisa Daur Ulang 3.000 Ton Sampah Setahun

Dia mengaku paving blok yang berbahan kantong kresek buatannya jauh lebih kuat ketimbang paving blok yang berbahan pasir dan semen.

“Kalau paving blok biasa yang semenan itu, kalau dilemparkan pasti pecah. Kalau yang ini tidak," tutur Ipung.

Kendati belum menghasilkan nilai ekonomis, namun apa yang dilakukan pemuda Kedung Hilir ini lebih kepada upaya pemanfaatan limbah plastik.

“Kita mau masyarakat di sini  lebih tahu tentang daur ulang sampah dari plastik. Terlebih kantong kresek keberadaannya tidak berguna, tapi kenyataaanya bisa dimanfaatkan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com