Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Suap Mantan Bupati Kudus: Ajudan Berkali-kali Minta Uang Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 12/11/2019, 15:45 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Plt Sekretaris Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kudus Akhmad Shofian mengungkap peran Uka Wisnu Sejati, ajudan mantan Bupati Kudus M Tamzil, saat sidang kasus suap di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (11/11/2019).

Akhmad yang diperiksa sebagai terdakwa menceritakan awal perkenalannya dengan Uka hingga akhirnya menjadi teman baik.

Terdakwa yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Bidang Pelayanan Perdaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kudus itu mengenal Uka sejak Uka masih bertugas di Mapolres Kudus.

"Mas Uka sering meminta bantuan berkaitan dengan penelusuran data kependudukan pelaku kejahatan," kata Akhmad dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Sulistyono.

Baca juga: Uang Kuliah Anak Rp 250 Juta Dipakai untuk Suap Mantan Bupati Kudus

Akhmad yang sudah 15 tahun bertugas di Disdukcapil menyampaikan keluh kesahnya agar bisa dibantu promosi jabatan karena Uka menduduki posisi sebagai ajudan Bupati.

Setelah menyampaikan keinginannya itu, selang beberapa waktu, Uka menemui Akhmad dan menyampaikan bahwa Bupati sedang membutuhkan uang.

"Mas Uka bilang kalau Bupati sedang butuh dana Rp 250 juta," kata Akhmad.

Terdakwa kemudian menyanggupi permintaan itu dan memberi Rp 250 juta dengan alasan tidak berani menolak karena yang meminta Bupati.

Setelah pemberian uang pada Februari 2019, terdakwa menyampaikan kepada Uka tentang keinginan agar istrinya juga dibantu untuk menempati posisi baru yang lebih tinggi.

Atas permintaan itu, Uka kemudian kembali menyampaikan bahwa Bupati membutuhkan dana sebesar Rp 250 juta pada sekitar pertengahan Juli 2019.

Uang tersebut disebut bertujuan untuk membantu mengurus promosi jabatan istri terdakwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com