CILACAP, KOMPAS.com - Sebagian besar alat deteksi dini longsor atau early warning system (EWS) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, rusak. Dari total 16 EWS yang terpasang, hanya satu yang masih berfungsi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan, EWS yang masih berfungsi berada di Dusun Sumampir, Desa Hanum, Kecamatan Dayeuhluhur.
Baca juga: Masuk Musim Penghujan, Seluruh Kepala Daerah di Sulsel Diminta Waspada Banjir dan Longsor
"Total ada 16 alat yang terpasang di lima kecamatan rawan longsor, tapi sebagian besar tidak berfungsi. Alat tersebut rata-rata dipasang tahun 2015, kecuali satu alat yang masih berfungsi dipasang tahun ini," kata Tri Komara, saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).
Tri Komara menuturkan, EWS terpasang pada enam desa di Kecamatan Dayeuhluhur, kemudian masing-masing tiga desa di Kecamatan Wanareja, Majenang, dan Cimanggu.
Selain itu, EWS juga terpasang pada satu desa di Kecamatan Karangpucung.
"Kerusakan bermacam-macam, ada yang terkendala transmisi, terkendala pulsa, sebagian juga ada yang sudah dicabut," ujar Tri Komara.
Baca juga: Tanah Longsor Terjang Kaki Gunung Walat Sukabumi, Rumah Rusak, Jalan Desa Terputus
Menurut Tri Komara, alat tersebut merupakan bantuan dari beberapa pihak, antara lain Dinas ESDM Provinsi Jateng, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
"Beberapa alat pendeteksi longsor saat ini sedang dalam tahap perbaikan," kata Tri Komara.
Untuk mengantisipasi dampak longsor, kata Tri Komara, yakni dengan mengintensifkan komunikasi dengan pihak kecamatan dan desa.
Pihaknya juga menggencarkan sosialisasi di wilayah rawan longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.