Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicor di Bawah Mushala, Petani Kopi Kaya Tewas di Tangan Anaknya karena Harta

Kompas.com - 09/11/2019, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Surono pria berusia 51 tahun terkenal sebagai petani kopi yang sukses di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.

Saat panen kopi, Surono bisa mengantongi uang Rp 90 juta hingga Rp 100 juta. Belum lagi pendapatan dari hasil panen lainnya.

Sayangnya hubungan Surono dengan Busani (47), istrinya tidak baik. Kasak kusuk yang beredar penghasilan Surono diserahkan kepada perempuan lain.

Busani yang merasa cemburu meceritakan apa yang ia rasakan kepada Bahar (27) anaknya. Bahar pun memutuskan untuk membunuh ayah kandungnya sendiri.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Ibu dan Anak Membunuh Korban yang Jenazahnya Dicor di Bawah Mushala

 

Dipukul dengan linggis

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi
Akhir Maret 2019. Bahar masuk rumah jelang tengah malam.

Sekitar pukul 23.00 WIB, ia mendatangi Surono yang tidur di kamar depan.  Bahar membawa linggis.

Tanpa banyak bicara, ia memukul wajah bagian kiri ayahnya dengan linggis. Surono mengalami luka parah dan mengalami pendarahan hebat.

Sang ibu yang mengetahui perbuatan anaknya langsung mematikan lampu depan rumah yang dekat dengan kamar Surono.

Selain karena luka berat dan pendarahan hebat di wajahnya, Surono juga memiliki riwayat sakit pernafasan.

Baca juga: Kronologi Kasus Jasad Dicor di Bawah Mushala, Ibu dan Anak Jadi Tersangka

Surono pun tewas di tangan anaknya.

Setelah memastikan Surono tewas, Bahar berusaha memindahkan mayat ayahnya. Ia menggotong bagian atas tubuhnya sedangkan Busani, sang ibu memegangi kakinya.

Busani tidak kuat dan memilih melepaskan tubuh suami. Seorang diri, Bahar menyeret tubuh sang ayahnya ke belakang rumah.

Ia pun mengubur mayat ayahnya di lantai belakang rumah. Ibu dan anak itu kemudian membangun mushala di atasnya. Mushala tersebut janggal karena menjorok ke luar dan melebihi batas tembok.

Baca juga: Pembunuhan Pria yang Jenazahnya Dicor di Bawah Mushala Dibantu Istri, Anak Pukul Pakai Linggis

Setelah mengurus mayat ayahnya, Bahar mengambil uang ayahnya sebesar Rp 6 juta. Ia juga menjual sepeda motor Honda CBR milik ayahnya seharga Rp 19 juta.

Bahar lalu melarikan diri ke Bali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com