Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Timah Ramai, Indonesia Diharapkan Jadi Acuan Harga

Kompas.com - 07/11/2019, 22:21 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BANGKA, KOMPAS.com - Per Agustus 2019, resmi ada dua bursa yang memperdagangkan fisik timah di Indonesia, yakni PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI).

Dengan demikian, perdagangan pasar tumah di Indonesia semakin ramai. BBJ menggandeng PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sebagai lembaga penjamin.

Spesifikasi Timah Murni Batangan untuk tujuan ekspor yang wajib diperdagangkan di pasar fisik bursa berjangka adalah Timah Murni Batangan dengan kandungan kemurnian Stannum (Sn) paling rendah 99,9 persen.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI berharap, dengan masuknya perdagangan fisik timah di BBJ, Indonesia bisa menjadi acuan harga timah dunia dan mengeser posisi London Metal Exchange (LME).

Baca juga: Perdagangan Timah di Bangka Diestimasi Semakin Cerah

Sekadar informasi, saat ini, Indonesia menyumbang sekitar 23 persen pasar timah dunia.

“Transaksi fisik timah yang diperdagangkan di BBJ terdapat adanya cetakan merek pada timah murni batangan sesuai dengan produsen masing-masing. Dengan hal tersebut, pembeli mendapatkan jaminan dan kejelasan terhadap produk yang dibelinya,” ujarnya.

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang menambahkan, pihaknya optimistis dengan potensi timah yang ada di Indonesia, khususnya di Bangka, perdagangan pasar fisik timah murni batangan akan terus berkembang.

"Kami menargetkan sampai akhir 2020, total transaksi perdagangan pasar fisik timah akan mencapai 72.000 ton per tahun," jelasnya.

Baca juga: 1 Korban Kembali Ditemukan, Total 4 Penambang Timah Tewas di Belitung Timur

Transaksi timah

Sementara itu, sampai 25 Oktober 2019, tercatat terjadi total transaksi pasar fisik timah sebanyak 3.224 lot dengan total nilai transaksi sebesar 261 juta dollar AS.

Di bulan Agustus, terjadi transaksi sebanyak 915 lot atau 4.575 ton dengan nilai transaksi 73 juta dollar AS.

Sedangkan pada September mengalami kenaikan, dengan tercatat transaksi sebanyak 1.254 lot atau 6.270 ton senilai 105 juta dollar AS.

Sedangkan di bulan Oktober, volume transaksi mencapai 1.055 lot dengan nilai transaksi sebesar 84 juta dollar AS.

Baca juga: Mengembalikan Kejayaan Lada Bangka Belitung...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com