Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Indramayu, Produksi Migas Lepas Pantai Terganggu Organisme Laut

Kompas.com - 07/11/2019, 21:49 WIB
Aprillia Ika

Editor

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Produksi minyak dan gas (migas) PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field sedikit terganggu akibat organisme laut yang tumbuh menempel di pipa produksi di lapangan migas lepas pantainya (offshore) di Indramayu, Jawa Barat.

Adanya organisme laut ini menimbulkan masalah pada bertambah beratnya massa struktur tiang pipa produksi, hingga tiang struktur melebar sehingga beban arus dan gelombang saat dilakukan pengeboran migas jadi lebih besar.

Untuk mengatasi organisme laut ini atau disebut marine growth, Pertamina EP biasanya mengenyahkannya dengan menggunakan alat water jet yang dioperasikan oleh penyelam.

Biayanya sekali perbaikan bisa mencapai Rp 23,2 miliar.

Baca juga: Bekerja di Tambang Timah Lepas Pantai, 9 WNA Asal Thailand Diamankan

Untuk mengatasi hal itu, Pertamina EP kemudian menciptakan alat yang mengikis nutrisi di sekitar struktur tiang sehingga organisme tak bakal menempel lagi. Alat itu namanya Sea Waroc.

Dengan alat ini, mengikis nutrisi di sekitar struktur tiang sehingga biaya pengoperasiannya hanya Rp 31,5 juta saja. Dalam lima bulan penggunaan Sea Waroc, Pertamina EP bisa hemat hingga 99,86 persen biaya pemusnahan marine growth.

Pertamina EP Asset General Manager Wisnu Hindadari mengatakan, alat Sea-Waroc merupakan inovasi baru di dunia migas lepas pantai, bukan adopsi dari model lain.

"Sea Waroc ini akan mengurangi biaya secara signifikan dengan mengubah cara lama dalam mengatasi marine growth sekaligus meningkatkan integritas platform offshore yang akan menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan,” katanya melalui rilis, Rabu (7/11/2019).

Baca juga: Januari-Maret 2019, Produksi Minyak di Lapangan Migas Sukowati Naik

Lapangan lepas pantai Pertamina di Indramayu sendiri pada semester akhir 2019, telah mencatat produksi minyak sebesar 7.924 BOPD, sedangkan produksi gas 41.9 MMSCFD.

Franky Melky dari Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) berharap tambang migas Pertamina lepas pantai lainnya bisa mengaplikasikan Sea Waroc ini ke depannya.

"PT Pertamina EP dapat membantu operator lapangan migas lain yang memiliki platform offshore dalam menyelesaikan permasalahan marine growth," ujarnya.

Sea Waroc ini merupakan inovasi dilombakan dalam ajang Improvement & Innovation Award (IIA) PT Pertamina EP pada 7-9 Oktober 2019 dan mendapat hasil GOLD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com