Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Gizi Buruk yang Hanya Bisa Terbaring Akhirnya Dirawat di RS

Kompas.com - 07/11/2019, 14:48 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com-Alfaris Yosin (12) dan Rivaldus Rival (10), dua bocah kakak beradik asal Kampung Namangjawa, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Flores, NTT sudah bertahun-tahun hanya berbaring di atas tempat tidur karena mengalami lumpuh. 

Tidak hanya mengalami lumpuh, Alfaris dan Rival juga mengalami gizi buruk

Saat ini, Alfaris dan Rival sudah berada di RSUD Tc. Hillers Maumere untuk dirawat. Keduanya dibawa ke rumah sakit atas permintaan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Bupati Roberto mengatakan, persoalan gizi buruk sangat erat hubungannya dengan pendapatan ekonomi keluarga. 

"Saya melihat kedua anak ini perlu dibantu. Sehingga, saya perintahkan agar keduanya dibawa ke RSUD Tc. Hillers. Jangan pikirkan biaya. Saya sudah minta dokter untuk membantu semaksimal mungkin mengatasi gizi buruk yang menimpa 3 anak ini," kata Bupati Roberto kepada sejumlah awak media usai menjenguk Alfaris dan Rival di RSUS Tc. Hillers Maumere, Kamis (7/11/2019). 

Baca juga: Alami Gizi Buruk, 2 Bocah di Maumere Butuh Perhatian Pemerintah

Sementara itu, dokter spesialis anak Mario B. Nara mengatakan, kedua anak itu menderita cerebral palsy yang memengaruhi perkembangan anak sejak lahir.

Cerebral palsy menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.

Ia menerangkan, penyakit itu bukanlah bawaan. Tetapi, dimulai dari tahap awal kehidupan yaitu sejak lahir.

"Mereka ini alami infeksi paru-paru. Satunya ini menderita demam dan typus. Satunya lagi menderita anemia devisiensi atau kurang darah. Kondisi keduanya perlu diperbaiki," terang Mario.

Diberitakan sebelumnya, Alfaris Yosin (12) dan Rivaldus Rival (10), dua bocah kakak beradik asal Kampung Namangjawa, Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Flores, NTT sudah bertahun-tahun hanya berbaring di atas tempat tidur karena mengalami lumpuh. 

Tidak hanya mengalami lumpuh, Alfaris dan Rival juga mengalami gizi buruk. 

Baca juga: Bocah Penderita Gizi Buruk Meninggal Dunia di Tenda Pengungsian Korban Gempa Maluku

Selain tak bisa berjalan, kondisi tubuh Alfaris maupun Rival sangat kurus hanya tulang berbalut kulit. Tulang wajah kedua anak ini tampak menonjol. Begitu pun tulang kaki dan tangan.

"Kalau Aris mengerti kalau ada orang datang. Kami omong dia paham hanya dia tidak bisa bicara. Hanya tersenyum kecil atau tertawa. Sedangkan Rival tidak mengerti apa yang orang lain bicarakan," ucap Elisabet Ensi, mama angkat dari Alfaris dan Rival kepada Kompas.com, Minggu (3/11/2019). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com