Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu di Dasar Bengawan Solo Diduga Kendaraan Perang, Ini Spesifikasinya

Kompas.com - 07/11/2019, 05:45 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Spesifikasi mengenai ukuran perahu yang diduga sebagai peninggalan zaman kolonial Belanda, yang ditemukan warga Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, berbeda dari perkiraan awal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lamongan, serta beberapa unsur lain berhasil mengangkat satu dari tiga perahu tersebut dari dasar Bengawan Solo, Rabu (6/11/2019).

"Jadi, ternyata satu perahu itu panjangnya 7,6 meter, sebelumnya kan kami perkirakan panjangnya 4 hingga 5 meter," ujar arkeolog dari BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, saat ditemui di lokasi, Rabu.

Baca juga: 1 Perahu Zaman Kolonial Belanda Berhasil Diangkat dari Sungai Bengawan Solo

"Panjang 7,6 meter itu karena satu perahu berisi dua sekoci, dengan panjang satu sekoci 3,8 meter. Sementara lebarnya tetap 1,5 meter," terang dia.

Adapun untuk bahan perahu terbuat dari baja, dengan kesimpulan awal bahwa perahu peninggalan zaman kolonial Belanda ini sengaja ditenggelam.

Karena diketahui terdapat lubang di badan perahu, dengan diameter 15-20 sentimeter yang merekah keluar.

"Rekahan dari lubang-lubang itu, sepertinya bekas ditembaki supaya perahu tenggelam dan tidak dapat digunakan lagi," ucap dia.

"Tadi saya juga sempat ngobrol dengan anggota TNI yang kebetulan ikut dan melihat proses pengangkatan perahu, jika perahu seperti ini digunakan sebagai tumpangan tentara atau kendaraan perang pada saat itu (penjajahan)," ujar dia.

Baca juga: Perahu dengan Bekas Tembakan, Sejarah Kolonial yang Terkubur di Dasar Sungai Bengawan Solo

Wicaksono menambahkan, selain bisa digunakan sebagai transportasi pengangkut, perahu juga bisa digunakan layaknya jembatan pada waktu itu apabila dijajar membentang sungai ataupun Bengawan Solo.

"Kalau ditata berjajar, juga bisa berfungsi sebagai jembatan untuk menyeberang, untuk melintasi Bengawan Solo atau sungai," kata dia.

Dugaan semakin kuat, karena pada saat tim melakukan pemberian karung berisi pasir di sekeliling lokasi tenggelamnya perahu dua hari lalu, juga sempat menemukan selongsong peluru dan beberapa kepingan uang koin bertuliskan Hindia Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com