Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Periksa Kejiwaan Ibu yang Masukkan Bayi ke Mesin Cuci

Kompas.com - 06/11/2019, 16:50 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Polresta Palembang akan melakukan tes kejiwaan terhadap ST (36) yang tega menganiaya anaknya sendiri dengan cara memasukkan bayinya tersebut ke dalam mesin cuci.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan,tes kejiwaan itu akan melibatkan seorang psikologis untuk memeriksa ST.

Hasil tes kejiwaan tersebut, menurut Didi, sangat dibutuhkan untuk langkah hukum selanjutnya yang menjerat oleh ST.

Baca juga: Ibu yang Memasukkan Bayi ke Mesin Cuci Sembunyikan Kehamilan Selama Bekerja

"Kita akan lihat apakah kondisi kejiwaan tersangka ini terganggu atau tidak. Sehingga tes ini diperlukan,"kata Didi, Rabu (6/11/2019).

Didi mengungkapkan, untuk sementara, motif penganiayaan bayi laki-laki ST dilakukan tersangka akibat ditinggal oleh kekasihnya.

Sebab, kekasih ST mendadak hilang tanpa jejak saat mengetahui tersangka ini telah hamil akibat hubungan asmara mereka.

"Pacar tersangka akan kita mintai keterangan, apakah ada keterlibatan atau tidak,"ujarnya.

ST memasukkan anaknya tersebut ke dalam mesin cuci, karena takut kelahirannya itu diketahui oleh rekan kerja serta pemilik rumah.

Usai melahirkan, ST membungkus bayi malang itu menggunakan kantong kresek dan selanjutnya di masukkan ke dalam mesin cuci.

"Pengakuannya tidak bermaksud membunuh, diletakkan di dalam mesin cuci hanya sementara. Sebab nanti akan diserahkan ke panti asuhan. Tapi itu pengakuan sementara, nanti akan kita dalami lagi,"jelas Kapolresta Palembang.

Baca juga: Di Balik Kisah Ibu yang Masukkan Bayi ke Mesin Cuci hingga Tewas, Tidak Ada Niat Bunuh Anak

Diberitakan sebelumnya, kejadian sadis menimpa seorang bayi laki-laki yang baru dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan.

Sebab, ibu dari bayi tersebut tega memasukkan anak yang baru dilahirkannya ke dalam mesin cuci hingga akhirnya tewas.

Kejadian itu terungkap setelah jenazah bayi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, untuk dilakukan visum setelah sebelumnya sempat dilakukan perawatan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com